Spiritualitas bagi rehabilitasi pecandu napza berdasarkan perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas 15:11-32)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Viktorahadi, R. Fransiskus Bhanu
dc.contributor.author Jusuf, Yung Sutrisno
dc.date.accessioned 2019-10-02T01:52:16Z
dc.date.available 2019-10-02T01:52:16Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37944
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9128
dc.description 619-FF en_US
dc.description.abstract Kerinduan seorang pendosa adalah kembali ke jalan yang benar. Seorang pendosa ingin mendapat pengampunan dan belaskasih. Kecanduan Napza adalah salah satu bentuk kedosaan yang merusak relasi manusia dengan Allah dan sesamanya. Pecandu Napza adalah korban dari kegagalan manusia dalam mengendalikan hasratnya sehingga ia menderita dan kehilangan martabat. Untuk kembali ke kehidupan normal dan mendapatkan kembali martabatnya, seorang pecandu Napza harus melalui proses rehabilitasi. Therapeutic Community adalah model rehabilitasi yang menekankan peran sesama dalam pemulihan. Suasana hidup berkomunitas, kekeluargaan, dan kebersamaan diupayakan dalam Therapeutic Community agar setiap pecandu Napza dapat merasakan kembali keutuhan dirinya sebagai manusia yang bermartabat dan penuh kasih. Therapeutic Community membutuhkan suatu model spiritualitas demi tercapainya nilai-nilai yang dicita-citakan. Perumpamaan Tentang Anak Yang Hilang dalam Lukas 15:11-32 memberikan inspirasi bagi model spiritualitas yang dapat digunakan dalam rehabilitasi pecandu Napza, yakni spiritualitas belaskasih dan kerahiman. Pecandu Napza memiliki kesamaan dengan tokoh anak bungsu dalam perumpamaan tentang anak yang hilang. Ia mengalami sebuah kejatuhan dan penderitaan akibat dosa. Setelah menyadari keadaannya, ia pulang dan diterima dengan belaskasih dan sukacita oleh bapanya. Meskipun, di dalam kepulangan itu ada saja tantangan dari sesama yang menolak pertobatan anak yang hilang. Dengan spiritualitas belaskasih dan kerahiman, seorang pecandu Napza diterima kembali di rumah rehabilitasi untuk dipulihkan martabatnya. Hanya belaskasih yang mampu mengubah segalanya. Belaskasih merehabilitasi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.title Spiritualitas bagi rehabilitasi pecandu napza berdasarkan perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas 15:11-32) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm 2015510014
dc.identifier.nidn/nidk 0404107201
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI612#Ilmu Filsafat


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account