Keutamaan Semar bagi kehidupan manusia Jawa modern di desa Kaliurang, Kec. Srumbung, Kab. Magelang, Jawa Tengah

Show simple item record

dc.contributor.advisor Djunatan, Stephanus
dc.contributor.author WIDARMIN, Andreas
dc.date.accessioned 2019-09-24T09:04:40Z
dc.date.available 2019-09-24T09:04:40Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37945
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9112
dc.description 620-FF en_US
dc.description.abstract Aristoteles mengemukakan bahwa dalam segala perbuatannya manusia selalu mengejar satu tujuan. Manusia selalu mencari yang baik baginya, dan tujuan yang paling tinggi adalah sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan adalah suatu aktivitas berkeutamaan yang dilakukan oleh manusia di dunia ini. Keutamaan dapat membuat manusia menjadi bahagia, karena keutamaan adalh suatu aktivitas yang mempunyai prioritas terhadap potensi. Keutamaan selalu menyangkut rasio, tetapi juga seluruhnya. Keutamaan menurut Aristoteles ada dua jenis, pertama keutamaan intelektual, keutamaan ini dapat menyempurnakan rasio sendiri. Kedua keutamaan moral, keutamaan ini dapat mengatur watak manusia seperti halnya persaan dan nafsu. Keutamaan itu berguna untuk menentukan sikap dan pilihan menuju pada kebahagiaan yang sejati. Untuk mengenal keutamaan itu, perlu mengenal kondisi sosio-kultural masyarakat. Setiap masyarakat tentunya mempunyai figur untuk dijadikan teladan dan figur itu mampu menyentuh kedalaman diri manusia, seperti halnya figur Semar dengan keutamaan-keutanmannya; ngrumangsani, tepa slira, aja dumeh, sepi ing pamrih-rame ing gawe dan manunggaling kawula-gusti. Ungkapan yang nampaknya sederhana itu, sebenarnya memuat aspek sosial-etis dan spiritual hidup manusia. Secara tidak langsung dimunculkan keutamaan-keutamaan itu tujuannya yakni adalah mengingatkan manusia untuk mampu memilih jalan tengah dan selalu memerankan akal budi serta rasa. Dalam kebudayaan Jawa, ketika seseorang mempertajam dan memperdalam rasa, ia akan mengerti bagaimana harus bertindak tepat dalam situasi tertentu. Keutamaan dan etika Jawa juga menyadarkan manusia untuk tidak hanya mengagung-agungkan diri sendiri. Artinya bahwa keutamaan dan etika Jawa tadi menyadarkan manusia akan keterbatasan kodratnya, untuk selalu ingat pada yang Ilahi. Melalui keutamaan itu, kita harus kembali pada hakikat manusia sebagai makhluk yang rasional dan berperasaan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject Aristoteles
dc.subject keutamaan intelektual
dc.subject keutamaan moral
dc.subject etika Jawa
dc.subject Semar
dc.subject rasa
dc.subject ngrumangsani
dc.subject tepa slira
dc.subject aja dumeh
dc.subject sepi ing pamrih-rame ing gawe
dc.subject manunggaling kawula-Gusti
dc.subject kebahagiaan
dc.title Keutamaan Semar bagi kehidupan manusia Jawa modern di desa Kaliurang, Kec. Srumbung, Kab. Magelang, Jawa Tengah en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm 2015510010
dc.identifier.nidn/nidk 0424127001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI612#Ilmu Filsafat


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account