dc.description.abstract |
Industri kuliner saat ini sangat bervariatif, mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan unik yang tidak pernah kita bayangan sebelumnya. Sabana merupakan perusahaan yang memilih untuk bergerak dibidang kuliner yang sederhana, yaitu ayam goreng krispi. Dengan bermodalkan Rp9 juta rupiah, sang pemilik sudah bisa membuka ayam goreng crispy tersebut, hingga akhir tahun 2018 Sabana sudah memiliki sekitar 2400 gerai. Melihat pertumbuhan yang semakin baik setiap tahunnya, Sabana ingin terus melakukan ekspansi terhadap perusahaannya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis dengan metode kualitatif. Dalam pengambilan datanya, penulis melakukan observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, barulah penulis melakukan analisis terhadap SWOT yang dimiliki perusahaan dan menganalisa IFAS beserta EFAS. Dari hasil kedua analisis tersebut, menunjukkan bahwa Sabana berada di kuadran IV yang berarti “tumbuh dan kembangkan”. Selanjutnya pada analisis metode franchise yang digunakan Sabana, perusahaan menggunakan metode franchise yang berbeda daripada yang lainnya yaitu “keuntungan bahan baku” dengan metode franchise tersebutlah perusahaan berhasil mengembangkan bisnisnya hingga 2400 gerai. Analisa yang terakhir adalah melakukan analisis internal juga eksternal guna pengambilan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Sabana.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran kepada Sabana untuk melakukan inovasi pada produk, tetap menjaga nama baik perusahaan sehingga Sabana tetap menjadi nomor satu dalam industri ayam goreng krispi. |
en_US |