Abstract:
Pesawat sederhana adalah perangkat yang membantu manusia menyelesaikan suatu pekerjaan
manusia dengan mengeluarkan tenaga yang lebih sedikit. Jenis-jenis pesawat sederhana terdiri
dari tuas, bidang miring, roda berporos, dan katrol. Cara pesawat sederhana membantu
menyelesaikan pekerjaan manusia adalah dengan memperbesar nilai gaya atau mengubah arah
gerak gaya. Hasil perbesaran gaya dari penggunaan pesawat sederhana disebut sebagai kentungan
mekanis.
Dengan dimilikinya perangkat nyata pesawat sederhana, maka cara kerja pesawat sederhana
dapat dipahami. Namun, untuk memperoleh perangkat pesawat sederhana nyata terdapat
beberapa kendala. Kendala pertama untuk memperoleh perangkat pesawat sederhana nyata
adalah kendala untuk membayar biaya perangkat pesawat sederhana. Kendala kedua adalah
dibutuhkannya waktu untuk memasang perangkat pesawat sederhana. Kendala ketiga adalah
dibutuhkan tempat yang memadai untuk memasang perangkat. Oleh karena itu, dibutuhkan
sarana yang memungkinkan diperolehnya pemahaman terhadap cara kerja pesawat sederhana
dan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Salah satu sarana tersebut adalah dengan
menggunakan perangkat lunak simulasi pesawat sederhana.
Dalam pengembangan perangkat lunak simulasi pesawat sederhana, digunakan lingkungan pengembangan
perangkat lunak Greenfoot. Greenfoot merupakan suatu lingkungan pengembangan
perangkat lunak berbasis objek dengan bahasa pemrograman Java.
Langkah untuk melakukan pembangunan perangkat lunak simulasi pesawat sederhana dengan
Greenfoot adalah melakukan studi literatur mengenai cara kerja pesawat sederhana dan studi
literatur mengenai gaya. Berdasarkan studi literatur yang sudah dilakukan, dilakukan analisis
pembangunan simulasi dengan menggunakan Greenfoot. Setelah itu, dilakukan perancangan
perangkat lunak, pengimplementasian perangkat lunak berdasarkan analisis dan perancangan,
lalu ditutup dengan menyimpulkan hasil implementasi perangkat lunak berdasarkan pengujian.
Hasil pembangunan simulasi pesawat sederhana berdasarkan penelitian ini diuji dengan
dua cara, yaitu pengujian fungsional dan eksperimen terhadap simulasi. Pengujian fungsional
merupakan pengujian yang dilakukan untuk memeriksa fungsionalitas fitur-fitur yang terdapat
pada perangkat lunak simulasi. Berdasarkan hasil pengujian fungsional, dapat disimpulkan
bahwa fitur perangkat lunak simulasi pesawat sederhana berjalan dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan. Eksperimen merupakan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan sejumlah
masukan untuk memeriksa ketepatan hasil akhir dari penggunaan simulasi pesawat sederhana.
Berdasarkan pengujian eksperimen terhadap salah satu skenario simulasi pesawat sederhana
tuas, apabila masukan nilai pajang tuas bernilai 10 m, lengan kuasa bernilai 5 m, lengan beban
bernilai 5 m, massa beban bernilai 0.5 kg, dan gaya Kuasa bernilai 5 N, maka dihasilkan keluaran
bahwa beban dapat digerakkan dan pesawat sederhana memiliki keuntungan mekanis senilai 1.
Apabila masukan nilai lengan kuasa diganti dengan nilai 6 m dan lengan beban diganti dengan
nilai 4 m, maka dihasilkan keuntungan mekanis senilai 1,5. Hasil eksperimen ini menjelaskan
bahwa semakin panjang nilai lengan kuasa maka semakin besar keuntungan mekanis. Dengan
demikian, besarnya gaya yang ditimbulkan pesawat sederhana semakin besar pula.