Abstract:
Rumor merupakan gunjingan yang tersebar di masyarakat tentang sesuatu, seseorang, kelompok,
maupun ideologi yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan. Hoaks atau berita kebohongan dan
terorisme merupakan contoh dari rumor yang dapat membahayakan kehidupan. Dalam skripsi ini
akan dibahas suatu model matematika untuk penyebaran rumor. Pada model ini sebuah populasi
akan dibagi menjadi enam subpopulasi yang terdiri dari kelompok individu rentan, semi fanatik,
fanatik, sadar, tertahan, dan pulih. Adapun dalam model ini akan dipertimbangkan adanya
dua intervensi pemerintah dalam menanggulangi penyebaran rumor, yaitu adanya intervensi
kampanye dan penahanan yang memiliki efek kontra produktif. Pada model diperoleh tiga
titik kesetimbangan yang kestabilannya akan dianalisis menggunakan kriteria kestabilan Routh
Hurwitz. Parameter ambang batas terjadinya penyebaran rumor dinyatakan oleh bilangan
reproduksi dasar yang ditentukan dengan menggunakan matriks generasi. Berdasarkan analisis
sensitivitas yang dilakukan pada keadaan bilangan reproduksi dasar kurang dari 1 maupun
lebih besar dari 1, parameter laju persuasif dari kaum fanatik memiliki indeks positif. Hal ini
berarti jika parameter tersebut semakin besar, maka penyebaran rumor semakin banyak juga.
Sedangkan parameter laju persuasif kaum sadar memiliki indeks paling negatif, sehingga ketika
nilai parameter ini semakin besar, penyebaran rumor akan semakin sedikit.