Abstract:
CV Asia Afrika Biskuit (CV AAB) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
produksi makanan ringan dengan merk Marie Beauty. Dalam memenuhi permintaan
konsumen, CV AAB menggunakan sistem product positioning Make to Stock.
Perencanaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan selama ini hanya sebatas
penentuan target produksi pada setiap minggu yang dilakukan secara intuitif tanpa
pertimbangan perhitungan peramalan maupun perhitungan kapasitas produksi yang
dimiliki saat ini. Dengan cara tersebut, nyatanya perusahaan sering mengalami stock out
yang membuat perusahaan mengalami kerugian berupa lost sales. Dari data yang
diperoleh, perusahaan hanya dapat mencapai rata-rata persentase pemenuhan
permintaan sebesar 79.67% setiap bulannya sepanjang tahun 2017. Untuk itu, dibutuhkan
suatu perencanaan produksi yang baik dengan acuan perhitungan peramalan permintaan
dengan menggunakan metode peramalan yang sesuai dengan karakteristik data yang
digunakan. Perencanaan produksi yang baik juga hanya dapat dilakukan dengan
melakukan perhitungan terlebih dahulu untuk kapasitas produksi dari perusahaan saat ini.
Perencanaan produksi dimulai dari perhitungan peramalan yang dilakukan dengan
menggunakan data permintaan masa lalu periode 2015-2017 dengan menggunakan
metode terpilih yakni metode time series decomposition dengan nilai error MAD 2, MAPE
1,783, dan MSD 4,716,861. Dari hasil peramalan, kemudian dilakukan pembuatan Master
Production Schedule (MPS), yang selanjutnya divalidasi dengan Rough Cut Capacity
Planning. Terakhir, dibuat pula Material Requirement Planning untuk mengetahui
kebutuhan bahan baku untuk setiap minggunya. Langkah-langkah tersebut kemudian
dibuat dalam suatu Decision Support System (DSS) yang berfungsi membantu perusahaan
menentukan jumlah produksi pada setiap minggunya, dan juga mengotrol jumlah inventory
pada setiap minggunya dengan mempertimbangkan peramalan dan kapasitas produksi
perusahaan. DSS juga mampu melakukan penyesuaian perhitungan terhadap input yang
dimasukkan berupa variabel jumlah produksi aktual, jumlah permintaan aktual, yang dapat
mempengaruhi MPS pada setiap minggunya. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh
perusahaan, DSS yang dibuat mampu untuk mengurangi terjadinya stock out yang dapat
mengakibatkan kerugian berupa lost sales bagi perusahaan.