Kegagalan Nigeria mengakses obat dengan Hak Compulsory Licensing TRIPS dalam kasus epidemik HIV/AIDS tahun 2008

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kartasasmita, Giandi
dc.contributor.author Ramadhina, Azka Nur
dc.date.accessioned 2019-08-19T01:02:49Z
dc.date.available 2019-08-19T01:02:49Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37769
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8902
dc.description 8686 - FISIP en_US
dc.description.abstract Nigeria merupakan salah satu negara di Sub-Sahara Afrika yang diselimuti oleh penyakit HIV/AIDS sejak tahun 1980an. Kondisi itu membuat Nigeria dapat menggunakan hak compulsory licensing untuk menyelesaikan epidemik di negaranya. Hak tersebut merupakan bagian dari Perjanjian TRIPS yang dibentuk WTO untuk menyamakan standar HAKI di setiap negara. Dengan menggunakan hak compulsory licensing, negara yang berada dalam kondisi epidemik dapat mendapatkan obat-obatan yang dipatenkan dengan harga yang terjangkau. Karena sejak TRIPS tercipta, obat menjadi produk yang dipatenkan sehingga harganya menjadi sangat tinggi, dan kemampuan negara-negara berkembang termasuk Nigeria tidak begitu kuat untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan. Pada tahun 2008, Nigeria gagal mendapatkan obat-obatan HIV/AIDS yang disebut Abacavir. Obat-obatan itu dibeli melalui proses compulsory licensing dan dibantu oleh UNITAID. Abacavir yang dibeli dimaksudkan untuk mengobati 166 orang dalam tiga bulan yang kemudian ditahan oleh pihak Eropa. Aturan hukum mengenai compulsory licensing telah tertulis namun pihak Eropa tetap dapat membuat Nigeria tidak berhasil mendapatkan obat-obatan tersebut. Terdapat konstelasi kekuatan yang menyulitkan negara-negara berkembang. Pada tahun 2007, Thailand mengalami hal serupa. Perolehan obat menggunakan compulsory licensing digagalkan oleh Amerika Serikat, sedangkan Amerika Serikat sendiri berhasil mengancam industri farmasi asal Jerman untuk mendapatkan obat-obatan dengan harga lebih rendah. Perlakuan diskriminasi masih terjadi dan negara maju seringkali mengabaikan situasi yang perlu ditangani di negara berkembang apabila bersangkutan dengan ekonomi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Compulsory Licensing en_US
dc.subject TRIPS en_US
dc.subject HIV/AIDS en_US
dc.subject Obat en_US
dc.subject Nigeria en_US
dc.title Kegagalan Nigeria mengakses obat dengan Hak Compulsory Licensing TRIPS dalam kasus epidemik HIV/AIDS tahun 2008 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330071
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430098002
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account