Perancangan produk pengering sepatu

Show simple item record

dc.contributor.advisor Nainggolan, Marihot
dc.contributor.author Setiawan, Hendra
dc.date.accessioned 2019-08-16T07:19:20Z
dc.date.available 2019-08-16T07:19:20Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37895
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8866
dc.description 4837 - FTI en_US
dc.description.abstract Perubahan cuaca di Indonesia saat ini sangat tidak menentu. Hujan dapat kapanpun terjadi saat ini. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, pastilah akan merepotkan bagi masyarakat salah satunya adalah untuk mengeringkan pakaian karena sulitnya untuk mendapatkan panas dari matahari. Pakaian-pakaian yang basah akan sulit dikeringkan dan akan mengganggu. Selain pakaian, pada musim penghujan juga sepatu bisa saja kehujanan ketika sedang dipakai beraktivitas. Masalah timbul ketika sepatu kehujanan karena waktu pengeringan akan lama karena tidak adanya panas matahari. Selain itu, bagi orang-orang dengan sepatu yang dimilikinya jumlahnya terbatas, akan menjadi hambatan bagi mereka. Karena sepatu yang akan mereka gunakan basah dan tidak ada gantinya. Selain itu timbul juga masalah lain yaitu sepatu menjadi bau ketika sepatu sudah kehujanan dan tidak kering dengan baik, sehingga kita malas untuk memakainya kembali. Pada perancangan produk pengering sepatu ini, dilakukan beberapa tahapan. Tahapan awal yang dilakukan adalah identifikasi kebutuhan konsumen dengan melakukan wawancara kepada lima belas responden yang dimana didapatkan 9 buah kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah Produk yang mudah digunakan, cepat mengeringkan, mewangikan, mengeringkan secara menyeluruh, portable, aman digunakan, menghilangkan kuman, berhenti secara otomatis, dan produk menggunakan listrik dan baterai. Lalu selanjutnya dibuat spesifikasi produk dengan menggunakan House of Quality. Selanjutnya dilakukan perancangan dengan menggunakan morphological chart sehingga dihasilkan 3 buah konsep baru. Ketiga konsep itu adalah konsep ringkas, elegan, dan urban. Setelahnya, dilakukan evaluasi terhadap konsep urban tersebut dengan concept screening apakah terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi. Ketiga konsep tersebut kemudian akan diberikan kepada konsumen untuk dipilih mana konsep yang menjadi pilihan oleh konsumen diantara ketiga konsep tersebut. Setelah dilakukan pemilihan oleh dua puluh dua responden, didapatkan konsep yang paling banyak dipilih adalah konsep urban dimana konsep tersebut dinilai menarik bagi konsumen. Setelah terpilih sebuah konsep, selanjutnya konsep tersebut kemudian dibuat menjadi prototipe. Maka tebuatlah prototipe hasil dari konsep urban yang telah di evaluasi. Setelah terbuat prototipe produk pengering sepatu ini, maka dilakukan evaluasi terhadap prototipe tersebut. Evaluasi dilakukan dengan membuat batasan akan tingkat kebasahan sepatu terlebih dahulu. Lalu setelahnya diujicobakan terhadap sepatu yang basah, bagaimana pengeringan yang dilakukan oleh prototipe. Tingkat kebasahan sepatu ini dibagi menjadi tiga, yaitu lembab, cukup basah, dan basah. Dari ketiga tingkat kebasahan tersebut, didapati bahwa prototipe telah dapat mengeringkan tingkat kebasahan lembab dan cukup basah dengan baik, namun tingkat kebasahan basah, belum maksimal. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perancangan produk pengering sepatu en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014610077
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412107501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account