Abstract:
Salah satu UMKM dalam sektor industri yang tengah berkembang di Indonesia
adalah industri kerajinan kulit khususnya Kota Bandung. Dewasa ini banyak perusahaan
tidak hanya meminati hasil emboss pada produk kulit yang polos namun juga dengan fitur
warna. Pada pusat kerajinan kulit Cibaduyut, pengrajin tradisional menggunakan teknik
pressing untuk membuat motif emboss dimana pemberian warna pada kulit sintetis ini
sulit untuk dilakukan. Pada Laboratorium Proses Produksi, Jurusan Teknik Industri,
Universitas Katolik Parahyangan, terdapat mesin high frequency welding, dimana
parameter proses dalam pembuatan emboss dengan lapisan foil sebagai pewarna pada
material kulit sintetis perlu diteliti lebih lanjut agar dapat diusulkan sebagai alternatif
pembuatan emboss pada kulit sintetis.
Penentuan parameter proses dilakukan dengan cetakan motif TI UNPAR dan
logo UNPAR pada material PVC dan PU melalui perancangan eksperimen dengan fixed
effects model. Perancangan eksperimen dimulai dengan penentuan faktor, level faktor,
dan treatment melalui penelitian pendahuluan. Pengumpulan data hasil emboss
dilakukan dengan metode completely randomized design dimana pemberian treatment
dilakukan secara acak. Pengumpulan data respon dilakukan melalui penilaian dari
kualitas hasil emboss oleh ahli (expert) dalam bidang embossing. Penilaian dilakukan
berdasarkan beberapa kriteria penampilan fisik hasil emboss dan diberikan bobot
kepentingan pada masing-masing kriteria.
Berdasarkan hasil uji ANOVA, parameter yang memiliki main effect pada hasil
emboss untuk cetakan TIUNPAR material PU adalah suhu dan tekanan sedangkan pada
PVC hanya tekanan. Interaction effect yang signifikan pada cetakan TIUNPAR terjadi
antara faktor suhu dan waktu, antara faktor suhu dan tekanan, dan antara faktor waktu
dan tekanan. Sedangkan pada cetakan UNPAR material PU, main effect-nya adalah
suhu dan waktu sedangkan material PVC adalah suhu dan tekanan. Interaction effect
yang signifikan pada cetakan UNPAR material PVC terjadi antara faktor suhu dan waktu,
antara faktor suhu dan tekanan, dan antara faktor suhu, waktu dan tekanan, sedangkan
pada material PU tidak ada. Dari hasil Tukey pairwise comparisons, nilai parameter
terbaik untuk motif TIUNPAR material PU adalah suhu 220°C, waktu 0,5 detik, dan
tekanan 0,8 MPa, sedangkan material PVC adalah suhu 160°C, waktu 0,5 detik, dan
tekanan 0,8 MPa. Nilai parameter terbaik untuk motif logo UNPAR material PU adalah
suhu 260°
C, waktu 10 detik, dan tekanan 0,4 MPa atau 0,8 MPa sedangkan material
PVC adalah suhu 210°C, waktu 2,5 detik, dan tekanan 0,6 MPa.