Studi alternatif pengendalian banjir Citarum Hulu dengan Terowongan Nanjung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Riyanto, Bambang Adi
dc.contributor.author Reynaldi, Jonathan
dc.date.accessioned 2019-08-15T09:15:36Z
dc.date.available 2019-08-15T09:15:36Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37259
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8812
dc.description 6386 - FTS en_US
dc.description.abstract Salah satu program prioritas pengendalian banjir Sungai Citarum Hulu yang direncanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum pada periode 2016-2020 adalah proyek Terowongan Nanjung yang berlokasi pada Curug Jompong. Curug Jompong merupakan suatu ambang alam yang menyebabkan aliran air Sungai Citarum Hulu terhambat sebelum mengalir ke Waduk Saguling. Hambatan terjadi karena adanya terjunan dan penyempitan pada alur sungai, yang berakibat pada peningkatan elevasi muka air banjir daerah hulu. Terowongan Nanjung dipilih karena memberikan dampak perubahan morfologi sungai yang lebih kecil dibanding dengan mengubah kelandaian sungai. Dalam studi ini disimulasikan efek penurunan muka air setelah normalisasi dan pembangunan terowongan dengan HEC-RAS 4.1. Simulasi dilakukan dengan aliran langgeng, dengan debit periode ulang 5, 20, 25 tahun sebesar 580, 669, 737 m3/s secara berurutan. Hasil analisis menunjukkan adanya penurunan muka air banjir daerah Nanjung sebesar 1,70-1,77 m terhadap kondisi eksisting yang bervariasi terhadap debit banjir. Hasil simulasi kemudian dikalibrasi dengan hasil uji model fisik yang dilakukan oleh Pusair dalam berbagai debit, dengan hasil cukup memuaskan dengan rata-rata penyimpangan sebesar 6,3%. Hasil penelitian menyimpulkan penampang terbaik untuk mengalirkan debit banjir adalah bentuk boks berjumlah 2 (dua) terowongan. Hal ini disimpulkan berdasarkan analisis sensitifitas dengan signifikansi penurunan muka air banjir dan distribusi debit terowongan, dengan persen pengaliran terowongan sebesar 52% debit untuk Q50 tahun. Penurunan muka air banjir akibat Terowongan Nanjung juga berdampak ke arah hulu sejauh 30 km, dengan rata-rata penurunan sebesar 0,44 m pada daerah Dayeuhkolot. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Pengendalian Banjir en_US
dc.subject Terowongan en_US
dc.subject HEC-RAS 4.1 en_US
dc.title Studi alternatif pengendalian banjir Citarum Hulu dengan Terowongan Nanjung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014410073
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0009025502
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account