Abstract:
Jembatan sering dikaitkan sebagai penghubung jalan hanya untuk dilewati oleh pengguna seperti kendaraan ataupun pejalan kaki. Jembatan gantung memiliki keunggulan menghubungkan dua wilayah dengan bentang yang panjang dibandingkan dengan jembatan lainnya. Dewasa ini, teknologi kaca sebagai pelat lantai pada jembatan telah menjadi trend di negeri Cina, menjadikan jembatan gantung dengan pelat kaca sebagai tempat pariwisata.
Penelitian ini menganalisis tiga buah model jembatan gantung pejalan kaki dengan pelat kaca yang mempunyai variasi sag to span ratio 1/8L, 1/9L, dan 1/10L. Jembatan memiliki bentang 120m dengan 60 buah kabel suspensi. Ukuran kabel dan profil baja diatur sedemikian rupa untuk memperoleh lendutan yang paling mendekati batas ijin. Pelat kaca memiliki ukuran 2000mm x 2000mm x 30mm. Pemodelan dan analisis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SAP2000 dan Midas Civil. Beban yang diperhitungkan dalam analisis berupa beban sendiri, beban hidup simetris dan asimetris, beban angin, dan beban gempa.
Dari hasil analisis, didapat lendutan paling kritis terjadi pada model 1/10L dengan nilai 0,325m. Tegangan pada kabel utama terbesar pada model 1/8L sebesar 94,92MPa; sedangkan tegangan pada kabel suspensi terbesar pada model 1/9L sebesar 122,04MPa. Tegangan pada elemen struktural paling kritis terjadi pada model 1/10L sebesar 267,43MPa. Dapat disimpulkan, hasil struktur jembatan akan terlihat overdesign, tetapi itu untuk mengantisipasi lendutan. Model dengan sag to span ratio yang lebih besar, cenderung memiliki kabel lebih kecil namun ukuran gelagar lebih besar, begitu juga sebaliknya.