Abstract:
Perkembangan dunia di bidang arsitektur tidak terlepas dari pengaruh globalisasi
dan kemajuan teknologi yang diiringi dengan berkembangnya zaman. Proses modernisme
yang dibawa dari pengaruh globalisasi ini terus-menerus masuk dan mempengaruhi
rancangan bangunan dengan peniruan-peniruannya tanpa memperhatikan kondisi alam
dan budayanya, sehingga meninggalkan bentuk-betuk tradisional dan kearifan lokal yang
ada. Bangunan Djati Lounge & Djati Bungalow di Malang ini memiliki peleburan unsur
bentuk pada bangunannya. Dimana pada konsepnya menerapkan pendekatan unsur
arsitektur Jawa Joglo, sebuah rumah tradisional masyarakat Jawa yang sangat kental akan
bentuknya dan menggabungkannya dengan gaya modern yang memiliki ciri khas
efisiensinya.
Perpaduan kedua gaya dari unsur lokal dan modern mengindikasikan adanya proses
akulturasi arsitektur pada bentuk dan pada setiap elemen arsitekturnya, dimulai dari tata
massa, bentukan, elemen-elemen, pola tata ruang bangunan, ragam hias, dan lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami akulturasi dalam arsitektur serta
mengungkapkan bagaimana akulturasi arsitektur lokal dan modern serta dominansi yang
terjadi pada Djati Lounge & Djoglo Bungalow.
Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori akulturasi arsitektur,
arsitektur Jawa dan modern, fungsi-bentuk-makna, penataan (ordering principles),
tipologi hotel, dan teori lingkup untuk mendeskripsikan objek. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif, analitis, dan interpretatif dengan sifat penelitian kualitatif.
Diawali dengan melakukan survey lapangan dan wawancara dengan arsitek untuk
memperoleh data objek dan data konsep arsitektur objek, lalu objek dianalisa
menggunakan teori-teori tersebut dan kemudian diinterpretasikan sesuai referensi
literatur.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Djati Lounge &
Djoglo Bungalow merupakan salah satu bentuk refleksi pencampuran budaya atau
akulturasi dalam arsitektur dari unsur lokal dan modern. Hal ini terlihat dengan adanya
dominasi arsitektur modern pada bentuknya yang mengadopsi bentuk, tetapi makna yang
kental pada arsitektur tradisional tidak terbawa dikarenakan faktor fungsi yang sudah
bertransformasi dari fungsi privat menjadi fungsi publik.