Abstract:
Shelter medis merupakan solusi bagi area-area yang tekena bencana untuk menolong terlebih dahulu pasien-pasien gawat darurat. Indonesia, sebagai negara yang mempunyai salah satu populasi terbesar dan sangat rawan bencana mempunyai sistem siaga terhadap bencana yang sekarang kondisinya sangat butuh perhatian dan perbaharuan secara teknologi. Perbendaharaan desain dari unit-unit yang ada akan memberi pengertian lebih lanjut mengenai apa yang harus ditingkatkan, dipertahankan, dan diubah.
Untuk melakukan riset ini, metoda yang digunakan adalah desk study. Desk study berfokus kepada pengambilan data dari media online dengan membandingkan jurnal, buku, peraturan-peraturan pemerintah, dan vendor-vendor untuk mendapatkan pengertian yang menyeluruh mengenai bagaimana shelter medis darurat seharusnya.
Dari kedelapan vendor yang dipilih, hanya tiga buah yang memberikan informasi yang cukup untuk dimasukan kedalam penelitian. PMI menjadi representasi produk di Indonesia dan BluMed dan OMAR Tech menjadi pembanding dari vendor internasional.
Unit dan konfigurasi memegang peranan yang penting pada riset ini. Praktis kesehatan merupakan sebuah faktor yang sulit dan tidak bisa diubah dari desain ini, maka dari itu harus dibuat konfigurasi yang dapat mengakomodasi sistem dan fungsi medis yang ada. Pengertian terhadap unit dapat membantu mendesain shelter medis yang baik di masa depan. Sedangkan penempatan unit-unit akan membantu kearah penanganan medis dan memberikan garis besar terhadap hal-hal yang harus dipertahankan.
Riset ini menemukan bahwa mendesain rumah sakit lapangan yang baik membutuhkan sebuah satuan unit dengan ukuran minimum 22m2 per unit agar dapar mengakomodasi satu fungsi medis. Desain unit juga harus kokoh dan dapat mengikuti kebutuhan yang ada. Konfigurasi harus selalu melihat pada lingkungan sekitar, maka dari itu tidak ada satu konfigurasi yang mutlak dapat bekerja untuk semuanya.