Abstract:
Di zaman modern ini, dimana aktivitas dan kegiatan manusia semakin padat, dibutuhkan sarana rekreasi dan beristirahat dalam berbagai cara dan tempat. Kebutuhan akan rekreasi ini dicukupi manusia dengan mengunjungi sarana disekitarnya maupun berlibur ke tempat yang jauh. Salah satu jenis sara rekreasi, yaitu hotel, menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat dalam berlibur, sarana bersantai, maupun melaksanakan meeting dengan suasana yang berbeda.
Penelitian ini berfokus pada salah satu objek bangunan yang baru dibangun di Kawasan Lembang, yaitu Hotel Novena Lembang yang terletak di Jalan Dr. Setiabudi No.4, Gudangkahuripan, Lembang. Hovel Novena memiliki 5 lantai, lantai dasar difungsikan sebagai lobby & fasilitas hotel, sedangkan lantai 2 – 5 berisi empat tipe kamar yang total berjumlah 126 kamar. Hotel Novena dapat mencapai 50% - 60% kamar yang full ketika weekend (kamis, jumat, sabtu, minggu). Selain itu, Hotel Novena mulai menerima tamu di awal bulan Desember 2017. Hotel ini baru memulai kegiatan oprasionalnya dalam waktu 2 bulan. Terlihat selubung bangunan di bagian penerima, dan finishing bahan di beberapa tempat masih kasar. Padahal, selubung bangunan merupakan „magnet‟ dimana pengunjung tertarik untuk menginap di Hotel Novena. Ruang dalam interior Hotel Novena juga terjadi ketidakmerataan keramaian.
Melihat isu tersebut, penelitian difokuskan pada dua hal, yaitu selubung bangunan dan ruang dalam Hotel Novena Lembang. Keduanya merupakan faktor yang paling menentukan keberhasilan suatu bangunan komersial baik sebagai daya tarik dan pencipta kenyamanan bagi pengguna. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara mengumpulkan data di lapangan melalui survey dan pengamatan langsung. Penelitian terhadap selubung bangunan dan ruang dalam akan ditinjau dari aspek feng shui yang menjadi panduan dalam mendesain agar tercipta ruang yang dipenuhi energi positif. Ruang lingkup penelitian untuk selubung bangunan meliputi warna dan bentuk selubung, sedangkan untuk interior bangunan diambil setiap fasilitas dan unit hotel pada tiap sektor secara berurutan. Setelah proses analisis, ditemukan bahwa terdapat kekurangan pada selubung bangunan Hotel Novena Lembang ditinjau dari aspek feng shui, yaitu penempatan massa Hotel Novena Lembang kurang tepat karena aliran qi pada tapak tersebut kurang baik, namun hubungan elemen pada selubung yang visible sudah harmonis. Sedangkan pada tata letak unit dan ruang dalam Hotel Novena Lembang, ada beberapa ruangan yang tidak memiliki hubungan elemen yang harmonis dan ada yang harmonis.