Abstract:
Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan bangunan penting bagi Keraton
Kasepuhan Cirebon karena merupakan bagian pelengkap keraton sebagai istana kerajaan
Islam. Masjid ini juga merupakan bagian dari penyebaran agama Islam di Indonesia oleh
Wali Sanga dan memiliki banyak nilai makna kultural yang perlu dipertahankan pada
bangunannya.
Saat ini, terjadi penurunan mutu fisik dan makna pada elemen-elemen arsitektur
bangunan, terutama elemen struktural berupa saka guru dan saka tatal yang telah
ditambahkan empat pipa baja. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya nilai makna
kultural pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan upaya- upaya
pelestarian demi mempertahankan nilai-nilai yang dimiliki Bangunan Induk Masjid
Agung Sang Cipta Rasa, bangunan utama dalam kompleksnya.
Penelitian dimulai dengan mengungkap nilai- nilai yang dimiliki bangunan
menggunakan teori konservasi Aylin Orbasli.. Kemudian dilakukan analisa mengenai
wujud arsitektur dari nilai- nilai yang ada pada bangunan menggunakan teori arsitektur
Vitruvius untuk mengetahui upaya pelestarian yang dapat dilakukan. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif.
Upaya pelestarian bertujuan untuk mengembalikan, mempertahankan dan menjaga
Bangunan Induk Masjid Agung Sang Cipta Rasa agar tetap dapat berdiri di masa depan
dalam kondisi puncak. Tindakan konservasi yang dapat dilakukan ialah Restorasi,
Reproduksi dan Preservasi.