Abstract:
Bangunan Asrama Ratnaningsih Kinanthi 2 (atau BARK 2) merupakan asrama
mahasisiwi yang dibangun oleh UGM dengan konsep bangunan hijau. Hasil penelitian
awal menunjukkan konsumsi energi pada bangunan tidak berlebihan tapi bangunan tidak
nyaman secara termal. Maka, perlu dilakukan upaya untuk menurunkan suhu menggunakan
desain pasif pada BARK 2 untuk meningkatkan kenyamanan termal bangunan.
Penelitian ini mengacu pada standar kenyamanan termal bangunan yang sesuai
dengan tolok ukur GREENSHIP. Strategi desain pasif yang digunakan pada penelitian ini
adalah modifikasi penggunaan material kaca dengan nilai-U yang rendah dan desain
peneduh eksternal yang lebih efektif. Metode penelitian yang dilakukan adalah modifiaksi
elemen arsitektural dengan teknik pengumpulan data berupa simulasi menggunakan
program Graphisoft Eco Designer. Hasil simulasi yang didapat dibandingkan dan dianalisis
untuk mengetahui dampak dari strategi desain pasif yang telah diterapkan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi penggunaan material kaca
& desain peneduh eksternal alternatif tidak dapat menurunkan suhu BARK 2 hingga
kenyamanan termal BARK 2 meningkat. Penurunan yang paling banyak terjadi hanya 3,5%
atau sebesar 0,22¡ÆC. Perlu dilakukan studi lagi untuk mengetahui upaya desain pasif yang
efektif untuk membantu menurunkan suhu dan meningkatkan kenyamanan termal pada
BARK 2. Dengan hasil penelitian ini, BARK 2 belum dapat memenuhi kriteria
GREENSHIP.