Abstract:
Perkembangan permukiman tidak terlepas dari fenomena kampung-kota yang tetap bertahan dengan konsep hidup bersama dalam masyarakat, salah satunya dengan mempertahankan komunitas. Kota Semarang memiliki kampung wisata baru yang bernama kampung Pelangi, yang merupakan proyek perbaikan kampung Wonosari. Tujuan pembangunan kampung ini untuk menghadirkan objek wisata baru di Semaran sekaligus memperbaiki kondisi kampung yang terekspos keberadaannya karena pembangunan pasar kembang Kalisari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana masyarakat Kampung Pelangi dapat mengolah ruang yang terdapat pada kampung sehingga dapat mewadahi aktivitas warga yang cukup beragam.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan pemetaan setting fisik pada titik lokasi yang dipilih berdasarkan hasil analisa aktivitas yang ada di kampung Pelangi. Berdasarkan hasil analisa aktivitas di kampung ini dapat dianalisa pengaruh aktivitas terhadap ruang yang digunakan sebagai wadahnya.
Penelitian ini menunjukan adanya ragam aktivitas yang variatif pada masing ? masing titik lokasi, data ini menunjukan indikator bahwa kampung Pelangi memberikan dampak pada aktivitas didalamnya yang digolongkan menjadi aktivitas sehari ? hari dan aktivitas khusus. Berdasakan analisa aktivitas yang terjadi dapat dilihat pula perubahan ruang yang terjadi sebagai dampak dari aktivitas yang terjadi didalamnya yang di lihat dari elemen fixed, semi-fixed dan non-fixed.