Abstract:
Perancangan apartemen sebagai sebuah hunian vertikal sebaiknya tidak hanya
memperhatikan nilai estetis tetapi juga aspek kenyamanan, salah satunya kenyamanan
termal. Kenyamanan termal apartemen tidak sebatas ruang dalam unit hunian tetapi
juga ruang luar sebagai area komunal penghuni. Apartemen Sudirman Suites yang
dibangun di pusat Kota Bandung dengan lahan terbatas dijadikan objek penelitian
karena keunikan bentuk bangunan dengan inner court dan variasi ketinggian yang
memungkinkan adanya ruang luar di lantai atas.
Bentuk dan ketinggian Apartemen Sudirman Suite dapat memengaruhi iklim mikro
tapak serta kenyamanan termal ruang luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh bentuk bangunan dengan inner court dan variasi ketinggian terhadap kenyamanan
termal ruang luar apartemen serta solusi yang tepat dalam upaya meningkatkannya.
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif
evaluatif. Pengukuran dilakukan pada ruang luar Apartemen Sudirman Suite seperti area
parkir, teras, dan lorong lantai dasar, inner court lantai 1, roof garden lantai 2, serta sky
garden lantai 9 dan 11. Hasil data pengukuran kemudian dihitung persepsi kenyamanan
termalnya dan dianalisis berdasarkan teori hasil studi literatur untuk mencapai kesimpulan.
Pembahasan pengaruh bentuk dan ketinggian bangunan terhadap kenyamanan termal
ruang luar Apartemen Sudirman Suites dibagi menjadi: ruang luar pada massa utama dengan
inner court dan variasi ketinggian, pilotis pada lantai dasar massa utama, dan adisi massa
penunjang. Selain pengaruh bentuk dan ketinggian bangunan, faktor lingkungan pun
berpengaruh bagi kenyamanan termal ruang luar seperti hembusan angin dan suhu radiatif
pada setiap ruang luarnya
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan
dari bentuk bangunan dengan inner court, di mana perbandingan antara ketinggian tower
penghalang dengan jarak antar tower yang hampir sebanding membuat aliran udara pada area
inner court cenderung rendah. Pilotis pada lantai dasar mengakibatkan kecepatan aliran udara
pada lantai dasar meningkat. Reduksi radiasi matahari terjadi pada area sky garden yang
terbayangi akibat bentuk massa yang memiliki variasi ketinggian. Optimasi elemen ruang
luar dinilai kurang dalam menunjang kenyamanan termal, seperti minimnya tanaman dan
permukaan area rooftop yang didominasi perkerasan.