Abstract:
Kampung adat Wee Lewo merupakan salah satu kawasan konservasi kebudayaan yang masih
memegang erat tradisi dan budaya yang diterapkan secara turun-temurun. Di kampung
adat Wee Lewo ditemukan adanya keunikan pada rumah adat tradisionalnya yang
penggunaannya tidak dikhususkan untuk mencukupi kebutuhan penggunanya saja, namun
juga melingkupi kebutuhan teologis dan kebutuhan tradisi yang melingkupi relasi
manusia secara horisontal dan secara vertikal. Rumah adat Tara manu dipilih karena
memiliki data yang lengkap dan memiliki tatanan ruang berbeda dari rumah adat lainnya yang ada di kampung adat Wee Lewo.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif
dengan memaparkan analisa objek berdasarkan kosmologi yang ada di dalam budaya Sumba,
yang kemudian dijelaskan melalui keberadaan elemen arsitektur yang ada di dalamnya.
Data-data yang diambil sebagai bahan analisa merupakan data fisik dan data objek yang
bisa didapatkan melalui survey lapangan dan wawancara narasumber yang berkaitan.
Proses analisa dilakukan dengan cara meneliti seluruh aktifitas dan pemahaman lokal
tentang rumah adat yang kemudian dikaji secara komprehensif menggunakan teori kosmologi dari budaya Sumba.
Analisa kosmologi dalam budaya Sumba terhadap elemen-elemen arsitektur yang ada di
dalam rumah adat Sumba dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa rumah adat merupakan
tempat untuk berkumpul bagi penggunanya baik secara berkeluarga dan berkoloni; rumah
adat juga merupakan perwujudan dari Marapu yang senantiasa hadir diantara pengguna
rumah adat; di rumah adat juga terdapat keseimbangan yang saling berhubungan satu sama lain namun keduanya tidak bisa dipisahkan.