Abstract:
Struktur bangunan deployable merupakan struktur yang dapat bertransformasi dari
konfigurasi tertutup ke kofigurasi terbuka. Struktur deployable dapat dibangun dan
dibongkar dengan sangat mudah. Kemudahan pembangunan inilah yang membuat struktur
deployable menjadi bangunan yang tepat dalam penanggulangan bencana. Dalam keadaan
darurat, material alam sangat dibutuhkan karena mudah ditemukan dan digunakan. Bambu
merupakan salah satu tanaman rumput yang banyak dijumpai di Indonesia. Penelitian
mengenai struktur deployable dengan material bambu sudah pernah dilakukan oleh dosen
Arsitektur kampus UNPAR. Hasilnya menunjukan bahwa struktur deployable spatial
merupakan struktur yang memiliki potensi pengembangan. Salah satu potensi
pengembangan yang diperlukan adalah kemampuan duplikasi ke berbagai arah pada modul
struktur deployable spatial ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari sistem struktur
deployable spatial yang mengaplikasikan konsep sistem struktur modular.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan
komparasi dan sintesis potensi-kendala terhadap objek studi yang ada. Hasil dari komparasi
ini adalah potensi dan kendala dari masing-masing sistem struktur yang kemudian akan
disintesiskan sehingga menjadi kriteria yang digunakan dalam struktur modular dengan
sistem konstruksi deployable.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
penyederhanaan sambungan Resiploy dengan struktur resiprokal dapat menjadi solusi agar
struktur bambu deployable dapat diduplikasi ke berbagai arah.