Abstract:
Bentuk fasilitas rekreasi, relaksasi dan hiburan berupa restoran dan café terus
berkembang pesat dengan inovasi tanpa henti. Aspek ini terus berkembang untuk memenuhi
permintaan gaya hidup masyarakat yang semakin konsumtif sebagai akibat dari
perkembangan zaman tanpa henti ke arah yang semakin modern. Era globalisasi ini pun
menggiring masyarakat pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Gaya hidup kemudian menjadi identitas
dari masing-masing individu yang dianggap sebagai kunci dari kehidupan sosial mereka
melalui media sosial. Maka dari itu arsitektur didalam dunia kuliner diharapkan dapat
menjadi daya tarik bagi pengunjung agar kemudian dapat diunggah dalam media sosial mereka.
Inovasi yang dihadirkan oleh Atmosphere Resort Café adalah adanya pensuasanaan resort
pada café-nya yang berlokasi di kawasan pusat Kota Bandung, Jalan Lengkong Besar.
Kawasan ini merupakan kawasan perdagangan dan perumahan padat, dan merupakan jalan
utama dengan satu arah pada kawasan setempat. Pihak Atmosphere Resort Café berharap
dapat menghadirkan pensuasanaan yang berbeda di kawasan pusat kota ini melalui konsep resort café-nya, juga untuk menjadi berbeda dari café-café lain.
Lokasinya yang berada di pusat kota menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk dapat
menghadirkan pensuasanaan resort yang pada umumnya ditemukan di kawasan pinggiran
kota, jauh dari pusat kota itu sendiri. Maka bagaimana sense of place dengan karakter
resort dapat diterapkan di kawasan pusat Kota Bandung sehingga menjadi sebuah oase
menjadi menarik untuk dibahas. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui
karakter tempat seperti apakah yang dimiliki Atmosphere Resort Café melalui analisis
sense of place dengan karakter resort, serta dampaknya bagi para pengunjung atau pengguna.
Metode yang digunakan berupa pendekatan kualitatif dengan cara menguraikan konteks
kawasan dan karakter resor, serta menguraikan komponen sense of place yaitu setting
pada tatanan fisiknya dan pengguna untuk memahami reaksi psikologis yang terjadi.
Setting pada tatanan fisiknya mencakup identitas dan faktor fisik, sedangkan pengguna
mencakup kualitas yang dirasakan terhadap setting yang ada. Pengambilan data dilakukan
melalui peninajuan lapangan, studi pustaka, wawancara, pengumpulan kuesioner sebagai respon pengunjung dan dokumentasi.
Diperoleh kesimpulan bahwa karakter resort pada kawasan pusat kota ini diperkuat
dengan adanya arsitektur lanskap sebagai salah satu elemen utama Atmosphere Resort
Café. Selain itu tatanan massa dan spasialitas ruang yang ada, ditunjang dengan
penggunaan materialnya yang memperkuat cerminan alam, membuat pensuasanaan resort
semakin terasa dan pensuasanaan pusat kota yang hiruk pikuk dimatikan melalui kontrol
ruang yang diciptakan. Setting yang ada pun berhasil merangsang kesadaran dan persepsi
pengunjung. Pengunjung pun merasa senang dan relaks saat berada di Atmosphere Resort
Café dengan adanya pensuasanaan yang demikian. Maka didapati karakter tempat
Atmosphere Resort Café sebagai sebuah resort café yang memperkuat identitasnya sebagai oase di pusat kota Bandung.