Nilai estetika arsitektur pada Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Aly, Charles Sudianto
dc.contributor.author Parasi, Patricia Leonita
dc.date.accessioned 2019-08-02T09:50:57Z
dc.date.available 2019-08-02T09:50:57Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37808
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8522
dc.description 6027 - FTA en_US
dc.description.abstract Bidang arsitektur sangat berkaitan erat dengan estetika. Arsitektur adalah seni keindahan dan ilmu dalam merancang sebuah bangunan. Dengan membuktikan nilai estetika bangunan, nilai bangunan sendiri akan bertambah. Maksud tujuan skripsi ini adalah membahas nilai estetika yang dimiliki oleh Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bandung. Sebagai Gedung Keuskupan yang baru dan baru mulai dihuni bulan Juli 2018 lalu, Gedung ini memiliki potensi sebagai objek seni. Hal ini didukung dengan bentuk bangunan yang menarik. Maka dari itu teori yang dipilih adalah milik Stanley Abercrombie, dan disertai dengan teori-teori pendukung lainnya yang dapat membuktikan nilai estetika suatu bangunan dan menyatakannya sebagai karya seni. Analisis ini dilakukan dengan metode deskriptif dan metode kualitatif. Penulis mendeskripsikan kondisi faktual bangunan, lalu dibandingkan dengan kacamata teori estetika Abercrombie yang disokong dengan teori-teori lain. Kriteria analisis menurut Abercrombie adalah besaran bangunan, raut bangunan, raut dalam, penempatan, fungsi, persepsi, dan tatanan ruang bangunan. Proses analisis juga didukung oleh studi fungsi bangunan Keuskupan dan Pastoral Katolik, yang merupakan cerminan dari Gereja Katolik utama di Vatikan. Fungsi lain yang ditinjau adalah melihat Gedung Pusat Pastoral Keuskupan sebagai sebuah kantor. Dari ke-8 kriteria teori Estetika Abercrombie, Gedung Pusat Pastoral Keuskupan memenuhi sebagian besar kriteria. Bangunan ini memenuhi aspek besaran, raut dalam, fungsi, dan tatanan ruang arsitektur. Namun terdapat beberapa kriteria yang tidak terpenuhi secara optimal. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh bentuk bangunan yang ambigu, membuat pengamat menebak bangunan sebagai fungsi lain, dan penempatan bangunan di lokasi yang terlalu ramai, membuat ketunggalan bangunan berkurang. Meskipun demikian, Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bandung memenuhi banyak dari delapan kriteria estetika arsitektur, dan dapat disebut sebagai karya seni. Analisis terhadap nilai estetika arsitektur melingkupi banyak kajian dan dengan melakukan analisis tersebut, sebuah objek dapat diteliti secara menyeluruh. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject estetika en_US
dc.subject arsitektur en_US
dc.subject gedung keuskupan en_US
dc.subject pastoral en_US
dc.subject Bandung en_US
dc.title Nilai estetika arsitektur pada Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014420152
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0415125401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account