Abstract:
Perkembangan teknologi yang terus melaju pesat, maka dari itu, pemanfaatan sumber energi juga terus bertambah. Pemanfaatan sumber energi konvensional masih merupakan sumber energi paling populer tanpa memperhatikan keramahan lingkungan. Sehingga, pemanfaatan energi alternatif atau sumber energi terbarukan merupakan jawabannya. Teknologi pada masa kini masih membatasi efisiensi sumber energi terbarukan tersebut, maka sangat sulit untuk memenuhi permintaan. Perkembangan teknologi sedang terus mengarahkan kehidupan manusia kearah sumber energi terbarukan, namun masih diperlukan waktu lebih agar sumber energi terbarukan semakin populer. Maka dalam waktu tersebut, perlu diupayakan untuk meningkatkan efisiensi dari sumber energi konvensional tersebut. Puslitbang Tekmira, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, dibangun untuk mengupayakan hal tersebut.
Puslitbang Tekmira merupakan tempat yang mewadahi aktivitas seperti meneliti dan mengembangkan teknologi sumber daya alam terbatas. Maka Puslitbang Tekmira merupakan tempat dimana perkembangan teknologi bidang bersangkutan terlahir. Selain itu, Puslitbang Tekmira memiliki rancangan arsitektur dengan identitas yang cukup unik. Puslitbang Tekmira yang dibangun pada tahun 1956 memiliki gaya arsitektur modern-fungsionalisme. Gaya arsitektur pada Puslitbang Tekmira melambangkan masa dimana teknologi dalam bidang arsitektur mulai berkembang kearah efisiensi dan fungsionalis. Maka dari itu terkait fungsi dan arsitektur obyek, Puslitbang Tekmira memiliki identitas arsitektur yang cukup menarik untuk diteliti.
Penelitian dilakukan untuk menganalisa identitas arsitektur Puslitbang Tekmira secara keseluruhan. Identitas tersebut dilakukan melalui observasi lapangan dan pengambilan data visual. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan studi literatur tentang identitas arsitektur dan arsitektur modern-fungsionalisme. Penggunaan metode kualitatif deskriptif dalam penelitian dilakukan melalui observasi lapangan dan pengambilan data visual. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan studi literatur berdasarkan prinsip-prinsip dari identitas arsitektur, seperti esensi bangunan, fungsi bangunan, langgam atau gaya arsitektur, dan relevansi keberadaan obyek. Prinsip tersebut dirujuk dari studi literatur.
Hasil analisis dan kesimpulan yang didapat yaitu identitas arsitektur Puslitbang Tekmira berdasarkan prinsip identitas arsitektur. Prinsip-prinsip tersebut antara lain esensi arsitektur pada obyek berdasarkan ruang tercipta, orientasi yang tegas, tatanan massa yang berkomposisi, dan hubungan antar ruang yang cukup dinamis. Obyek memiliki kesesuaian ekspresi dengan fungsi obyek sendiri sebagai sebuah puslitbang. Langgam dan gaya arsitektur modern-fungsionalisme pada rancangan juga menentukan identitas arsitektur Puslitbang Tekmira. Relevansi obyek terhadap sekitar menciptakan wujud obyek seperti demikian yang didasari area sekitar, atau bahkan sekitar yang mengikuti obyek sebagai acuan wujud rancangan, sehingga identitas obyek menjadi identitas dari area sekitar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut Puslitbang Tekmira secara keseluruhan memiliki identitas arsitektur yang berhasil berperan sebagai bangunan landmark area sekitarnya. Obyek pun mewakili identitas arsitektur sekitar, dengan aliran langgam arsitektur modern-fungsionalisme.