Abstract:
Penelitian ini membahas mengenai Adaptasi Warga Kampung-kota RW 11 Tamansari yang bertahan dalam kawasan berkonflik meski lingkungannya mengalami perubahan yang tidak dikehendaki, yaitu dalam bentuk penggusuran. Perubahan tersebut berpengaruh secara fisik juga berpengaruh secara sosial akibat dari konflik antara warga dengan pemerintah dan warga dengan warga yang terjadi.
Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif menjelaskan dan menceritakan Adaptasi yang terjadi dengan teori produksi ruang Henry Lefebvre. Dengan menjelaskan produksi ruang yang terjadi di Kampung-kota tamansari dalam ruang praktis, ruang representasional dan ruang representasi yang diproduksi setelah terjadinya konflik setelah penggusuran di lingkungannya.
Warga Kampung-kota Tamansari beradaptasi dengan lingkungannya dengan melakukan penyesuaian dan pemanfaatan atas ruang baru yang terjadi akibat penggusuran. Baik penyesuaian sosial ataupun fisik. Penyesuaian sosial dilakukan dengan memproduksi ruang praktik dengan menciptakan praktik sosial yaitu pembentukan struktur sosial dan aktivitas yang baru, sedangkan penyesuaian fisik dilakukan dengan cara memproduksi ruang representasional dengan melakukan klaim atas ruang melalui simbol dan tanda-tanda berupa mural dan lainnya di lingkungannya.