Abstract:
Penelitian ini membahas bagaimana efektivitas dan efisiensi luasan, penzonaan, sirkulasi
internal, dan ruang gerak pada unit apartemen tipe 2 kamar tidur dalam rentang 5 tahun sejak 1994-
2018 karena berdasarkan data yang didapat, angka pertumbuhan dan harga apartemen meningkat
besar sehingga keberadaan apartemen di masa depan diperkirakan akan terus meningkat.
Pertumbuhan apartemen seharusnya menghasilkan unit yang efektif dan efisien pula untuk menarik
peminat. Karena itulah dibutuhkan penelitian ini untuk menghasilkan unit yang lebih efektif dan
efisien lagi di masa mendatang. Berdasarkan literatur dan data perolehan berbagai apartemen, unit
2 kamar adalah unit yang paling banyak dirancang dan selalu ada pada apartemen. Lembar kerja
atau brosur apartemen merupakan kesan pertama yang dilihat oleh peminat sehingga tatanan yang
ada pada lembar tersebut sangat mempengaruhi penjualan dan menjadi patokan penataan unit secara
nyata sehingga efektivitas dan efisiensi dapat dilihat.
Untuk menentukan efektivitas dan efisiensi pada unit 2 kamar apartemen tersebut maka
digunakan metode perhitungaan floor efficiency ratio dan perhitungan netto - bruto. Selain itu
digunakan juga standar-standar minimum yang ada untuk menunjang persyaratan yang harus
dipenuhi oleh sebuah unit 2 kamar pada apartemen. Pada penelitian ini dilihat perubahan faktorfaktor
luasan, zoning, tata letak, sirkulasi internal dan juga ruang gerak terhadap lembar kerja unit 2
kamar tidur objek penelitian dengan membandingkan apartemen tersebut dari tahun ke tahun hingga
didapatkan pola yang terjadi. Objek penelitian yang dipilih adalah Apartemen Taman Rasuna yang
merupakan pelopor bertumbuhnya apartemen Indonesia, lalu apartemen Wisma Gading Permai, The
Majesty, The Summit, Galeri Ciumbuleuit 2, Scientia Residences, M Town Residences dan Branz
BSD.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor luasan, zoning dan tata letak, sirkulasi internal dan
juga ruang gerak sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi sebuah unit 2 kamar tidur pada
apartemen. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa angka tertinggi pemenuhan efektif maupun
efisien luasan, penzonaan, sirkulasi interndal dan ruang gerak adalah 75% yang berada pada tahun
1998-2012 dan terendah 50% di 1994 dan 2018. Dari 8 apartemen tidak ada unit yang mencapai
100% efektif maupun efisien karena berdasarkan faktor pun tidak ada yang mencapai keefektifan
dan efisiensi tersebut.