Faktor-faktor internal dan eksternal penurunan ekspor bijih tembaga dan konsentrat Indonesia ke Korea Selatan (2010-2014)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kartasasmita, Giandi
dc.contributor.author Zebua, Gabriela Esther Alfania
dc.date.accessioned 2019-08-02T02:48:18Z
dc.date.available 2019-08-02T02:48:18Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37763
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8470
dc.description 8680 - FISIP en_US
dc.description.abstract Tambang merupakan salahsatu komoditas yang paling penting bagi kelangsungan perekonommmian dan pembangunan negara di mana barang- barang tambang mentah mampu menyokong sumber daya modal untuk memajukan infrastruktur, energi, dan teknologi sehingga produktivitas nasional dapat meningkat. Bijih tembaga dan konsentrat yang berguna sebagai semikonduktor dalam bidang elektronik dan energi akan diolah lebih lanjut menjadi logam campuran dan katoda tembaga sampai pada produk jadi. Pertambangan tembaga mentah tersebut yakni PT. Freeport Indonesia (PT. FI) dan PT. Newmont Nusa Tenggara di mana kedua industri tersebut masih memiliki izin Kontrak Karya (KK) selama periode 2010- 2014.Industri hulu tembaga Indonesia inipun terdiri dari berbagai saham asing dan aktif dalam mengekspor hasil tambangnya ke mancanegara, khususnya Korea Selatan. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana faktor- faktor internal dalam negeri yang terdiri dari kapasitas industri dalam peningkatan nilai tambah tembaga di Indonesia, UU Minerba (UU no.4 tahun 2009), larangan ekspor barang mentah 2014, dan kesinergisan kebijakan lintas sektor dan pemerintahan, serta faktor- faktor eksternal seperti dinamika prioritas mitra impor bijih tembaga dan konsentrat Korea Selatan, kebijakan industri Asia, lemahnya pengaruh AKFTA dalam mewujudkan integrasi- liberalisasi perdagangan, dan inovasi bahan semikonduktor terbaru Korea Selatan, menyebabkan penurunan kuota ekspor bijih tembaga dan konsentrat secara signifikan selama empat tahun dengan rata- rata penurunan 45%. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan analisis data statistik yang bersifat deskriptif dengan studi presentasi kementerian dan studi pustaka. Dengan metode ini, penelitian diharapkan dapat menghasilkan informasi analitis yang mampu dikembangkan di masa depan. Dari hasil analisis data yang dilakukan, dipaparkan bahwa faktor internal merupakan penyebab munculnya faktor eksternal yang mendukung terjadinya penurunan kuota ekspor bijih tembaga dan konsentrat yakni perwujudan UU Minerba tentang pengupayaan nilai tambah barang ekspor dengan menetapkan larangan ekspor barang mentah pada 1 Januari 2014 sembari mengupayakan pembangunan smelter/ peleburan konsentrat tembaga di dalam negeri. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Bijih tembaga dan konsentrat en_US
dc.subject UU Minerba en_US
dc.subject AKFTA en_US
dc.subject Indonesia en_US
dc.subject Korea Selatan en_US
dc.subject Nilai Tambah en_US
dc.subject Ekspor en_US
dc.title Faktor-faktor internal dan eksternal penurunan ekspor bijih tembaga dan konsentrat Indonesia ke Korea Selatan (2010-2014) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330144
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430098002
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account