dc.description.abstract |
Masjid Al-Irsyad merupakan bangunan masjid yang terletak di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung, tepatnya berada di dalam lingkungan kompleks Sekolah Al-Irsyad. Rancangan bentuknya yang berbeda dari masjid lain menimbulkan makna yang berbeda dari masjid lainnya dan tentu menyampaikan makna yang disampaikan kepada penggunanya terutama karena fungsi bangunan yang berperan sebagai bangunan ibadah sekaligus tempat berkumpulnya masyarakat. Makna yang ditangkap pengguna menjadi hal menarik untuk diketahui bagaimanana Masjid Al-Irsyad menyampaikan makna pada tanda-tanda yang terlihat dan dialami pada bentuknya. Semiotika sebagai teori pembaca tanda dapat membantu memaknai bentuk Masjid Al-Irsyad. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna bentuk Masjid Al-Irsyad secara denotatif dan konotatif yang ditangkap oleh pengguna sebagai cara dalam meningkatan nilai pada rancangan bangunan masjid.
Tinjauan pustaka dimulai dari pemahaman mengenai masjid untuk mengetahui dasar-dasar hal yang berkaitan dengan objek penelitian, teori bentuk untuk mengetahui penyusun substansi objek penelitian, dan teori semiotika sebagai alat yang digunakan untuk membaca tanda dan mengetahui ragam makna pada bentuk Masjid Al-Irsyad.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan kondisi eksisting Masjid Al-Irsyad dan membandingkan dengan teori semiotika. Data didapatkan dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Data dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu data umum, lokasi tapak, tapak Masjid Al-Irsyad, dan massa Masjid Al-Irsyad. Analisa menggunakan teori semiotika untuk membaca tanda pada bentuk Masjid Al-Irsyad sehingga dapat mengetahui makna apa yang ditangkap pada pengguna.
Hasil dari penelitian ini adalah Masjid Al-Irsyad memiliki bentuk yang menanggapi iklim tropis, memenuhi kebutuhan fungsi ibadah, menginterpretasi nilai-nilai Islam, menjadi daya tarik wisata, dan menjadi perwakilan lingkungan. Hal-hal tersebut merupakan makna denotatif dan konotatif dalam memenuhi kebutuhan kegiatan pengguna dan aspek emosi terhadap pengguna yang menjadikan bangunan Masjid Al-Irsyad menjadi arsitektur yang bernilai. |
en_US |