Abstract:
Sebagai negara pengekspor minyak terbesar di kawasan, Venezuela
menjadi salah satu agenda utama Amerika Serikat dalam memperjuangkan
kepentingan ekonominya. Namun kehadiran Presiden Hugo Chavez untuk
membebaskan Venezuela dari imperialisme telah menghambat tujuan AS.
Berbagai strategi propaganda digunakan Chavez dengan media massa sebagai alat
utamanya. Dengan metodologi penelitian kualitatif melalui pengumpulan data
studi dokumen dan materi audio-visual, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana faktor kepribadian Presiden Hugo Chavez dapat membentuk
propaganda sebagai respons terhadap intervensi Amerika Serikat di Venezuela
tahun 2002 - 2013.
Teori Neo-Marxisme, dependency, dan intervensi serta konsep propaganda
dan psikobiografi digunakan untuk melakukan penelitian kualitatif ini. Dari
penelitian ditemukan bahwa setelah upaya kudeta yang dilakukan kelompok
oposisi dan intervensi AS dilakukan, Chavez bangkit dengan berbagai strategi
propaganda untuk memperjuangkan legitimasi kekuasaannya. Menganalisis
dengan teknik propaganda dari The Institute of Propaganda Analysis, dapat
disimpulkan bahwa media massa menjadi alat yang paling banyak digunakan oleh
Chavez untuk menjalankan propagandanya. Propaganda yang dilakukan Chavez
merupakan strategi yang efektif dengan kemunculan Lingkaran Bolivarian
diseluruh Venezuela hingga mancanegara. Propaganda dinilai efektif karena
mampu mencapai tujuan Chavez membangun Revolusi Bolivarian yaitu
memerangi imperialisme dan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat
Venezuela. Efektifitas kedua juga dilihat dari kemampuan Chavez mengendalikan
rintangan dalam mencapai tujuannya, salah satu yang paling terlihat adalah
kehadiran kelompok oposisi dan intervensi dari AS yang berhasil dikalahkan.
Pemahaman mengenai faktor kepribadian Chavez melalui metode psikobiografi
merupakan latar belakang dari berbagai strategi propaganda yang Ia buat.