Abstract:
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pembingkaian
(framing) yang dilakukan oleh dua media yang berbeda di Inggris, Daily
Express dan The Guardian, selama masa referendum Brexit 2016. Untuk
menjawab pertanyaan “Bagaimana framing ‘The Daily Express’ dan ‘The
Guardian’ di Inggris dapat membentuk opini publik selama masa
referendum 2016 berlangsung?”, penelitian ini menggunakan konsep
framing analysis oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Konsep ini
merupakan sebuah cara untuk mengetahui bagaimana media massa dengan
framing yang berbeda, baik dari penulisan berita hingga penggunaan katakata,
dapat mempengaruhi opini publik.
Dalam penelitian ini, Daily Express merupakan salah satu media
yang pro terhadap Brexit dan cenderung untuk menggunakan kata-kata
hingga judul berita yang berani dan lebih terus terang. Framing headline
yang digunakan oleh Daily Express cenderung agresif dan lebih banyak
menyinggung isu imigran. Framing foto yang digunakan pun bersifat
repetitif, agresif dan menggunakan kata yang kontroversial. Di sisi lain,
framing Guardian lebih banyak menggunakan judul, pemilihan kata-kata
yang intelektual dan menggunakan foto yang bersifat netral. Framing isi
berita yang dilakukan Guardian pun lebih banyak menyelipkan angka, data
hingga survey. Untuk menjelaskan bagaimana kedua media tersebut
mempunyai peran dalam membentuk opini publik yang berbeda, dilakukan
penelitian menggunakan analisis framing masing-masing media. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa media dengan teknik framing yang
berbeda, dapat mempengaruhi hasil yang berbeda.