Abstract:
Industri kreatif menjadi salah satu industri dengan jumlah terbanyak yang ada di Indonesia.
Salah satu subsektor ekonomi yaitu fashion menjadi penyumbang PDB terbersar di industri kreatif Indoesia
kedua setelah kuliner. Di Jawa Barat sendiri Kota Bandung menjadi salah satu kota penyumbang industri kreatif
di subsektor fashion. Saat ini fashion busana muslim di Kota Bandung memiliki peluang yang sangat baik dikarenakan
mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal ini yang menyebabkan ketatnya persaingan usaha di industri busana muslim Kota Bandung.
Untuk meningkatkan daya saing maka pelaku usaha busana muslim perlu berinovasi dalam produk maupun proses produksinya.
Berdasarkan dari dimensi-dimensi inovasi produk dan inovasi proses nantinya akan diketahui kemampuan pengusaha busana muslim dalam berinovasi.
Inovasi didefinisikan sebagai produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Inovasi produk memiliki
lima dimensi yaitu relative advantage, compability, complexity, triability, dan observability. Inovasi proses adalah implementasi produksi
atau metode pengiriman yang benar-benar baru atau peningkatan secara signifikan. Inovasi proses memiliki lima dimensi yaitu technological competitiveness,
the updateness or novelty of technological used in process, the speed of adoption of the latest technological innovation in process,
serta the rate of change in process, dan techniques and technology. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif.
Berdsarkan dari waktunya penelitian ini bersifat one-shot. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi.
Pengambilan data menggunakan metode convenience sampling dimana penelitian ini membutuhkan data informasi yang mendalam mengenai objek yang akan diteliti
sehingga penelitian ini dipilih 10 usaha busana muslim yang ada di Kota Bandung. Berdasarkan hasil nilai yang sudah diolah dari dimensi-dimensi dalam
inovasi produk, didapatkan bahwa dimensi observability menjadi dimensi dengan nilai yang paling tinggi yaitu lima sedangkan relative advantage
menjadi dimensi dengan nilai yang paling rendah yaitu 3,8. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi produk pelaku usaha busana muslim di Kota Bandung
sudah baik. Selajutnya berdasarkan hasil nilai yang sudah diolah dari dimensi-dimensi dalam inovasi proses, didapatkan bahwa dimensi technological
competitiveness menjadi dimensi dengan nilai paling tinggi yaitu 3,2. Sedangkan dimensi the updated-ness or novelty of technological used in process
menjadi dimensi yang memiliki nilai terendah yaitu 1,1. Hal ini menjukkan bahwa inovasi proses sepuluh pelaku usaha busana muslim kurang baik.
Dari hasil analisis masing-masing dimensi disetiap variabel diketahui diperlukannya untuk melakukan perbaikan. Diantaranya dengan melakukan peningkatan
pada variabel inovasi produk khususnya dimensi relative advantage dengan cara lebih banyak mengeluarkan desain baru produk serta penggunaan bahan yang
lebih unggul dari pesaing. Pada variabel inovasi proses khususnya dimensi the updated-ness or novelty of technological used in process dengan memiliki
peralatan yang lebih canggih dalam mendesain, menjahit maupun packaging.