Abstract:
Rumah makan Serba Sambal adalah salah satu contoh dari franchise yang sekarang ini
sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia, Serba Sambal didirikan oleh Agus Subagyo
SE.MM. dan sudah berdiri dari 2 April 2013 dan berpusat di Sukoharjo. Serba Sambal sudah
membuka cabang di beberapa kota, khususnya di pulau Jawa, Sumatra, dan Bali. Untuk
objek penelitian, penulis mengamati fenomena yang terjadi di salah satu cabang dari Serba
Sambal yang berlokasi di Jln Mt Haryono no 7, Purbalingga. Cabang Serba Sambal di
Purbalingga ini memiliki masalah dimana banyak konsumen tidak lagi memiliki niat untuk
membeli ulang atau mengunjungi Serba Sambal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh dari dimensi service quality terhadap kepuasan konsumen dan
dampaknya terhadap niat beli ulang.
Menurut Tjiptono (2006), Service Quality adalah keunggulan yang diharapkan dan
pengendaliannya atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Ekspektasi dari konsumen diyakini berperan dalam menentukan kualitas layanan dan
kepuasan dari konsumen.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, guna untuk
menjelaskan sebuah fenomena yang terjadi khususnya di Serba Sambal. Dalam pengambilan
sample metode yang digunakan adalah judgement sampling dimana responden yang dipilih
harus memenuhi kriteria tertentu. Untuk menguji hipotesis dari penelitian, alat analisis
seperti analisis regresi linier dan berganda digunakan sebagai bentuk analisa kuantitatif,
sedangkan Importance-Performance Analysis digunakan sebagai analisa kualitatif.
Dari hasil perhitungan baik kualitatif dan kuantitatif menunjukan setiap dimensi dari
service quality memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen, hak ini menunjukan
apabila setiap dimensi dari variabel service quality mengalami kenaikan maka kepuasan
konsumen juga akan mengalami kenaikan nilai. Pengaruh variabel kepuasan konsumen juga
memiliki pengaruh positif terhadap variabel niat beli ulang, sehingga apabila ada
pertambahan nilai pada kepuasan konsumen maka nilai dari variabel niat beli ulang juga
akan merasakan peningkatan. Pada perhitungan regresi dimensi pada service quality yang
memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen adalah dimensi emphaty dan
responsiveness.
Dari hasil perhitungan analisis IPA (Importance-Performance Analysis) dari dimensi
service quality yang membutuhkan perhatian lebih adalah dimensi tangible, emphaty,
responsiveness, dan reliability, sehingga pihak Serba Sambal bisa lebih memfokuskan pada
dimensi dimensi ini, khususnya pada kebersihan rumah makan dan toilet, perhatian dan
kemampuan pelayan dalam memahami kemauan khusus konsumen, dan kecepatan serta
ketanggapan pelayan apabila terjadi kecelakaan saat proses pelayanan. Pihak Serba Sambal
sebaiknya lebih mengutamakan dalam meningkatkan kinerja pada kemauan khusus
konsumen dalam memahami permintaan khusus konsumen dan kecepatan serta ketanggapan
pelayan apabila terjadi kecelakaan, hal ini dikarenakan dari ke empat dimensi yang memiliki
pengaruh terbesar adalah emphaty dan responsiveness. Untuk lebih lengkapnya semua akan
dijelaskan pada bab-bab pada skipsi ini.