Abstract:
Perencanaan tata letak merupakan salah satu komponen yang penting bagi perusahaan, khususnya yang bergerak dalam bidang manufaktur dan dagang.
Dengan perencanaan tata letak yang baik, kinerja perusahaan akan lebih optimal, selain itu dapat menghemat biaya penanganan bahan yang terjadi.
Penataan tata letak yang kurang baik dapat menurunkan kinerja perusahaan karena arus informasi, orang dan barang menjadi terhambat.
PD Abad 21 merupakan salah satu perusahaan manufaktur dan dagang yang menjual produk bahan bangunan seperti batu alam, batu koral sikat, granit,
marmer dan sebagainya. Permasalahan yang dihadapi oleh PD Abad 21 adalah perusahaan tidak memiliki pengaturan mengenai tata letak gudang untuk
mengatur posisi penyimpanan dan penyusunan produk-produk tersebut, akibatnya pola penyimpanan dan penyusunan dilakukan secara acak dan waktu angkut
menjadi lebih lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan ulang terhadap tata letak pada gudang PD Abad 21 dengan penerapan metode dedicated
storage dengan tujuan meminimalkan jarak perpindahan barang atau penanganan bahan dalam setiap gudang.
Metode dedicated storage ini merupakan metode tata letak penyimpanan produk berdasarkan banyaknya aktivitas keluar masuk produk (throughput) di gudang
dengan jarak tempuh terpendek terhadap titik input/output (I/O). Dengan adanya rancangan penyusunan penerapan dedicated storage ini diharapkan produk
yang akan disimpan dapat menempati lokasi yang tetap untuk memudahkan karyawan dalam menyimpan dan mengambil produk sehingga aliran produk menjadi lancar
dan pemakaian kebutuhan ruang (space requirement) menjadi lebih optimal. Throughput berguna untuk mengetahui jumlah aktivitas pemindahan dari setiap produk
berdasarkan barang masuk dan keluar dalam gudang. Sedangkan kebutuhan ruang berguna untuk mengetahui kapasitas penyimpanan maksimal setiap produk.
Langkah pertama dari metode ini yaitu menghitung kebutuhan ruang dari setiap produk yang disimpan dalam gudang. Langkah berikutnya menghitung throughput
dari setiap produk. Setelah diketahui kebutuhan ruang dan throughput langkah berikutnya membandingkan antara throughput dengan kebutuhan ruang kemudian
mengurutkan dari nilai perbandingan terbesar ke terkecil. Berdasarkan perbandingan tersebut dibuat tata letak usulan yang baru.
Hasil dari penerapan dedicated untuk tata letak usulan Gudang 1 sebesar 44.689,83 m. Jarak ini memiliki selisih sebesar 11.891,03 m dari jarak kondisi saat
ini yaitu 56.580,86 m dengan persentasi penurunan jarak 21,02%. Sedangkan untuk jarak tata letak usulan Gudang 2 didapatkan total jarak sebesar 29.354,25 m.
Jarak ini memiliki selisih sebesar 10.853,60 m dari jarak kondisi saat ini yaitu 40.207,86 m dengan persentasi penurunan jarak 26.99%. Angka tersebut
menunjukkan total perjalanan yang diperlukan penanganan bahan untuk menyimpan dan mengirim produk yang ada di gudang. Penurunan jarak ini berdampak pada
produktivitas karyawan karena dengan semakin sedikit jarak perpindahan, maka semakin tinggi produktivitas.