Penggunaan matriks rumah kualitas untuk memperbaiki taktik bauran pemasaran pada Restoran "M" Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marianti, Maria Merry
dc.contributor.author Ferri, Leonardo
dc.date.accessioned 2019-06-25T01:08:30Z
dc.date.available 2019-06-25T01:08:30Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37374
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8216
dc.description 23410 - FE en_US
dc.description.abstract Di Kota Bandung kini persaingan dalam dunia kuliner semakin ketat, salah satunya adalah restoran. Kebutuhan konsumen akan barang dan jasa yang dimiliki restoran mendorong para penyedia barang dan jasa makanan dan minuman untuk terlibat dalam persaingan dan memenangkannya. Setiap aktivitas restoran yang ada harus difokuskan pada upaya manajemen untuk memberikan kinerja barang dan jasa yang dapat melebihi harapan konsumennya. Restoran M adalah salah satu tempat makan yang berada di Bandung yang didirikan pada tahun 2015. Tahun 2017 Restoran M mengalami penurunan penjualan baik pada makanan maupun minuman dari tahun 2016. Restoran M harus terus melakukan perbaikan kualitas pada makanan, minuman, dan pelayanannya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta unggul dalam persaingan yang ketat. Upaya peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan menggunakan matriks Rumah Kualitas yang operasionalisasi variabelnya terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, bukti fisik, proses, dan orang (bauran pemasaran). Penelitian ini merupakan penelitian bisnis. Kemudian jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data sekunder, data kualitatif, dan data kuantitatif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan pengamatan, wawancara, angket, dan dokumen perusahaan. Wawancara dilakukan terhadap pemilik Restoran M, pembagian angket kuesioner pendahuluan kepada 30 responden untuk menilai pernyataan kepentingan berdasarkan Bauran Pemasaran (7P) yaitu produk, harga, tempat, promosi, proses, orang, dan bukti fisik yang hasilnya variabel promosi tidak dimasukkan kedalam kuesioner penelitian, serta pembagian angket kuesioner penelitian sesudah kuesioner pendahuluan untuk menilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja Restoran M yang dibagikan kepada 100 responden konsumen Restoran M berdasarkan variabel-variabel Bauran Pemasaran (6P) yaitu produk, harga, tempat proses, orang, dan bukti fisik. Kesenjangan yang didapatkan atau diperoleh dari penilaian konsumen terhadap produk (barang dan jasa) Restoran M berdasarkan variabel-variabel Bauran Pemasaran adalah harga (-1,65), proses (-0,89), karyawan (-0,59), produk (-0,10), tempat (-0,10), dan bukti fisik (0,13). Berdasarkan penilaian konsumen tersebut, dapat dilihat bahwa konsumen belum puas dengan kualitas produk (barang dan jasa) Restoran M sehingga perlu dilakukan prioritas perbaikan yaitu setiap makanan dan minuman memiliki standar kualitas dan kuantitas bahan-bahan (31,80%), menghitung harga pokok makanan dan minuman (15,90%), menyediakan bahan-bahan yang cukup untuk semua menu makanan dan minuman (12,72%), karyawan menginput dengan benar pesanan yang diantarkan kepada konsumen (7,95%). Setelah dilakukan penelitian, penulis memberikan saran bagi Restoran M yaitu menetapkan standar kualitas bahan baku yang akan digunakan, memilih pemasok yang mampu menyediakan bahan baku sesuai standar, setiap makanan dan minuman memiliki standar kualitas bahan baku yang digunakan sehingga kualitas makanan dan minuman stabil, menentukan harga jual yang lebih sesuai dengan harga pokok makanan dan minuman yang disediakan, menghitung harga pokoknya yaitu dengan menggunakan harga standar bahan baku dikalikan dengan kuantitas bahan baku yang digunakan, agar jangan sampai menetapkan harga jual yang terlalu tinggi dibandingkan harga pokoknya, selalu membeli bahan baku ketika bahan baku sudah berada pada kuantitas tertentu sehingga cadangan bahan selalu tersedia, membuat pencatatan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan melakukan pemesanan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, untuk bahan baku yang tahan lama, misalnya seperti berasa dan bumbu bisa dibeli seminggu sekali tetapi untuk bahan baku yang tidak tahan lama sebaiknya dibeli setiap hari agar bahan baku selalu segar, saat konsumen telah selesai memesan makanan dan minuman, karyawan harus mengulang kembali pesanan konsumen tersebut untuk memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan dalam mencatat pesanan konsumen. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject manajemen kualitas, rumah kualitas, bauran pemasaran en_US
dc.title Penggunaan matriks rumah kualitas untuk memperbaiki taktik bauran pemasaran pada Restoran "M" Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014120182
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412066003
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account