Abstract:
Persaingan bisnis pada saat ini semakin meningkat, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Menghadapi persaingan yang ketat, para produsen harus memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkannya karena kualitas adalah faktor yang menentukan kepuasan konsumen. Perusahaan Rumah Rajut merupakan sebuah perusahaan yang yang memproduksi pakaian hasil rajut berupa sweater untuk dewasa dan anak-anak. Perusahaan Rumah Rajut memiliki pelanggan yaitu perusahaan yang memesan produk dengan desain tertentu dan konsumen yang langsung datang ke Rumah Rajut. Berdasarkan wawancara dengan pemilik dari Perusahaan Rumah Rajut, diketahui bahwa perusahaan menghadapi masalah dalam persentase produk cacat yang tinggi melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5%. Perusahaan perlu menetapkan Manajemen Kualitas. Penerapan kualitas manajemen yang baik akan meningkatkan daya saing dari perusahaan dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Kualitas dapat diartikan sebagai kriteria dari suatu barang atau jasa yang didesain untuk memenuhi keinginan pelanggan dan memenuhi standar dan spesifikasi produk yang diharapkan, maka dari itu perusahaan membutuhkan manajemen kualitas yang terbagi kedalam tiga proses, yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, dan peningkatan kualitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah applied research. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumen perusahaan. Untuk mengetahui jenis kecacatan yang paling sering terjadi digunakan diagram pareto dan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecacatan digunakan diagram tulang ikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, jenis kecacatan yang paling sering terjadi adalah cacat noda minyak atau kotor sebesar 42,93%, cacat sulam sebesar 33,76%, cacat berlubang sebesar 13,53% , dan cacat rajut sebesar 9,78%. Hasil dari diagram tulang ikan menyatakan bahwa faktor terbanyak yang menyebabkan terjadinya kecacatan adalah faktor tenaga kerja dan mesin. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi persentase tingkat kecacatan produk, yaitu kepala produksi mengingatkan seluruh karyawan bagian produksi agar lebih teliti dalam melakukan proses produksi yang sedang dikerjakan, bekerja sesuai dengan POS yang telah ditetapkan, serta memberikan pengarahan agar pakaian hasil rajut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, karyawan diberikan teguran atau peringatan secara tegas agar tidak terburu-buru dalam melakukan proses produksi yang sedang dikerjakan dan diberikan sanksi untuk memperbaiki produk cacat yang dihasilkan, Melakukan perawatan dan pemeriksaan keadaan mesin secara berkala, karyawan lebih memerhatikan oli yang akan diisi pada mesin agar tidak melewati batas yang seharusnya, melakukan pengasahan atau penggantian gunting, melakukan penggantian jarum dengan jarum yang kualitasnya lebih baik agar dapat menghasilkan pakaian hasil rajut yang lebih baik, memberikan tugas kepada karyawan untuk membersihkan mesin dan tempat proses produksi (sebelum dan sesudah bekerja), menetapkan peraturan agar melakukan perawatan mesin agar kinerja mesin selalu baik, menetapkan peraturan agar karyawan memperbaiki produk gagal yang dapat diperbaiki, yang disebabkan oleh kesalahan karyawan tersebut, dan menetapkan Prosedur Operasi Standar (POS) yang jelas dalam melakukan proses produksi, melakukan sosialisasi POS, dan mengawasi agar POS tersebut dilaksanakan.