Abstract:
Bahan baku merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan perlu memperhatikan persediaan bahan baku sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen secara optimal. Adapun tujuan pengadaan persediaan adalah agar perusahaan mampu beroperasi secara efektif dan efisien mengingat persediaan merupakan salah satu faktor yang dominan dalam modal kerja perusahaan. Dalam hal ini, persediaan yang dimaksud adalah bahan baku yang berada di gudang suatu perusahaan. Besar atau kecilnya jumlah persediaan bahan baku akan mempengaruhi proses produksi pada perusahaan. Persediaan bahan baku yang terlalu besar akan menimbulkan risiko seperti biaya penyimpanan yang tinggi dan menurunnya kualitas persediaan. Sedangkan apabila jumlah persediaan terlalu kecil, permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi sehingga mengakibatkan menurunnya tingkat penjualan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu menggunakan model persediaan multi-product economic order quantity untuk dapat menentukan jumlah persediaan yang optimal.
PT B merupakan perusahaan yang bergerak dibidang garmen dan berorientasi ekspor ke negara-negara timur tengah. Bahan baku yang sering digunakan oleh perusahaan tersebut adalah kain katun dan kain lacoste polyester. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, proses penyediaan bahan baku yang telah dilakukan sudah baik namun belum optimal. PT B sudah dapat menjaga kelancaran proses produksi sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen. Akan tetapi, perusahaan seringkali menghadapi masalah penumpukan bahan baku di gudang. Dengan menggunakan model persediaan multi-product economic order quantity, perusahaan dapat melakukan penghematan biaya persediaan sebesar Rp 1.051.853,- dengan jumlah pemesanan bahan baku sebanyak 16 kali dalam setahun.