Perancangan ulang kemasan granola menggunakan integrasi Kansei Engineering dan model Kano

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yogasara, Thedy
dc.contributor.author Caecillia, Maria
dc.date.accessioned 2019-05-28T04:45:39Z
dc.date.available 2019-05-28T04:45:39Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp36783
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8087
dc.description 4768 - FTI en_US
dc.description.abstract Saat ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya kesehatan jasmani dengan kecenderungan untuk memperhatikan pangan yang dikonsumsi. Hal ini menyebabkan penjualan pangan sehat seperti granola menjadi gencar. Trend tersebut diikuti dengan tingginya persaingan antar brand granola di pusat perbelanjaan, sehingga tidak hanya cita rasa, melainkan dibutuhkan daya tarik lain, salah satunya berupa kemasan yang pertama kali melakukan kontak dengan konsumen. Melalui hasil wawancara dengan konsumen, terdapat 7 brand granola yang dikenal di pasaran, yang dipersempit menjadi 5 brand paling dikenal, yang terdiri dari Granola Creations, Granola East Bali Cashews, Chia-Yo, Granova, dan Granola Go-Lite. Dari kelima brand tersebut akan dicari brand dengan penilaian terendah dari segi kemasan untuk dirancang ulang kemasannya agar lebih mampu bersaing di pasaran. Metode Kansei Engineering dan Model Kano digunakan untuk mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh konsumen terhadap kemasan. Teridentifikasi 130 kata Kansei melalui studi literatur dan wawancara. Selanjutnya, kata Kansei tersebut dikelompokkan menggunakan diagram afinitas yang dilakukan dalam focus group discussion, dan dihasilkan 26 kelompok yang akan dijadikan variabel dalam kuesioner. Kuesioner menggunakan 5 skala semantic differential (SD) untuk penilaian kelima brand granola. Hasil dari kuesioner diolah menggunakan principal component analysis dan didapatkan 20 kelompok kata, yaitu terstruktur, komposisi desain seimbang, berat isi proporsional dengan kemasan, merepresentasikan granola, compact, kekinian, segar, jelas, komunikatif, friendly, unik, mewah, memuaskan, kokoh, ceria, variatif, mempengaruhi, eye-catching, tepercaya, dan tahan lama. Dalam penelitian, Chia-Yo mendapatkan nilai terendah, yaitu 3,4 dari 5. Model Kano digunakan untuk menentukan prioritas variabel perancangan, misalnya untuk variabel ceria tidak diprioritaskan karena berada pada kategori indifferent. Proses sintesis dilakukan untuk menjadi acuan dalam perancangan. Dari hasil proses perancangan, didapatkan 4 alternatif desain dalam bentuk sketsa dan rancangan digital yang kemudian dibuat prototype. Kuesioner evaluasi menggunakan 5 skala SD untuk mengetahui rancangan terbaik. Alternatif 4, yang berbentuk tabung dengan ilustrasi granola, unggul dengan nilai rata-rata 4,44 dari 5. Evaluasi juga dilakukan dengan menggunakan Model Kano untuk melihat bagaimana dampak rancangan terhadap kepuasan. Terdapat perbedaan pada hasil perancangan apabila dibandingkan dengan benchmark. Seperti pada variabel “mewah” dan “mempengaruhi”, dimana pada benchmark secara umum yaitu grade indifferent, sementara pada hasil rancangan yaitu attractive. Hal tersebut menyebabkan peningkatan kepuasan untuk hasil rancangan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perancangan ulang kemasan granola menggunakan integrasi Kansei Engineering dan model Kano en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014610079
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412027501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account