Abstract:
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka
kematian di seluruh dunia. Kelelahan yang dialami oleh pengemudi terbukti sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Salah satu faktor utama penyebab
kelelahan ialah kekurangan durasi tidur. Penelitian ini akan dilakukan terhadap
pengemudi yang mengalami kekurangan tidur. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko
terjadinya kecelakaan ialah mencegah tingginya tingkat kelelahan seseorang. Tingkat
kelelahan seseorang dapat diukur dari tingkat kantuk dan kemampuan memori kerja.
Pemberian jenis minuman yang tepat dinilai sebagai faktor yang dapat digunakan untuk
mencegah tingginya kelelahan.
Untuk membuktikan hal itu, dilakukan eksperimen dengan menggunakan
simulator mobil. Variabel tidak bebas yang diukur ialah kelelahan berdasarkan tingkat
kantuk dan memori kerja, sementara variabel bebasnya ialah durasi tidur(kurang dari 5
jam dan 7-9 jam) dan jenis minuman (air putih, minuman berenergi tanpa mengandung
kafein, dan minuman berenergi mengandung kafein). Pengukuran kelelahan dilakukan
melalui indikator objektif, yaitu melalui pengamatan gelombang otak menggunakan
Electroencephalogram (EEG) dan indikator subjektif melalui pengisian kuisioner
Karolinska Sleepiness Scale. Penelitian melibatkan enam partisipan dengan masingmasing
partisipan mendapatkan enam perlakuan (kombinasi variabel bebas). Data yang
diperoleh berupa aktivitas gelombang otak yang kemudian diolah dengan menggunakan
perangkat Matlab R2009A sehingga didapatkan power untuk gelombang teta,alfa,dan
beta. Tingkat kantuk dihitung dengan persamaan (θ+α)/β , sedangkan perubahan
kemampuan memori kerja diukur dengan mengunakan Digit-Span Test.
Hasil uji ANOVA ialah faktor jenis minuman mempengaruhi tingkat kantuk,
sedangkan durasi tidur dan interaksi kedua faktor tidak mempengaruhi tingkat kantuk.
Faktor jenis minuman, durasi tidur, dan interaksi antar kedua faktor tidak mempengaruhi
perubahan kemampuan memori kerja. Uji Tukey menghasilkan bahwa hanya level air
putih dengan extra jos dari faktor jenis minuman yang memiliki perbedaan secara
signifikan. Jenis minuman yang dapat menghasilkan tingkat kantuk terendah berdasarkan
tingkat kantuk ialah jenis minuman berenergi yang mengandung kafein (extra jos).