dc.description.abstract |
Pada tahun 2013, walaupun menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, Indonesia tetap berhasil memperkuat ekonominya dan gerai ritel di Indonesia masih mengalami pertumbuhan positif. PT Hero Supermarket Tbk. atau HERO Group yang merupakan salah satu perusahaan ritel modern terkemuka berhasil menunjukkan kinerja yang baik selama tahun 2008 sampai dengan 2012 dilihat dari peningkatan jumlah pendapatan bersih, laba tahun berjalan, jumlah gerai serta pernjualan per gerainya selama periode tersebut. HERO Group kembali melakukan ekspansi di tahun selanjutnya. Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2013, dilakukan oleh HERO Group untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk keperluan ekspansi, pembukaan Gerai IKEA yang pertama di Indonesia, membayar pinjaman, dan membiayai modal kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IV yang dilakukan oleh Perseroan tahun 2013 dan bagaimana kinerja keuangan Perseroan dengan dilakukannya Penawaran Umum Terbatas IV.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan Penawaran Umum Terbatas IV secara umum dan kinerja keuangan PT Hero Supermarket Tbk. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan dokumen tertulis berupa laporan keuangan dan prospektus PT Hero Supermarket Tbk.
Berdasarkan hasil penelitian, porsi aset tidak lancar Perseroan leih besar dibandingkan aset lancarnya, dimana aset tidak lancar ini didominasi oleh jumlah aset tetap. Jumlah ekuitas Perseroan masih lebih besar dibandingkan jumlah liabilitasnya. Namun Perseroan mengalami kerugian secara operasional sejak tahun 2014 dan laba tahun berjalan berada dalam tren menurun. Kas yang dimiliki Perseroan terlalu banyak digunakan untuk aktivitas investasi yang mana dapat meningkatkan potensi kerugian Perseroan karena tingginya biaya tetap. Likuiditas Perseroan secara keseluruhan terus menurun dan memburuk. Perseroan juga kurang efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Kemampuan Perseroan membayar bunga terus menurun dan memburuk. Kemampuan menghasilkan laba pun juga menurun. Pasar atau investor tidak lagi memiliki kepercayaan yang cukup terhadap masa depan Perseroan dan tidak bersedia memberikan investasinya lagi.
Jika melihat pada bisnis non-makanan (Guardian dan IKEA) yang telah menopang pendapatan Hero Group sejak tahun 2015, maka disarankan Perseroan berfokus kepada kedua unit bisnis ini baik dengan menambah jumlah gerai baru atau menambah jenis atau variasi produk yang dijual namun tidak dengan gerai-gerai unit bisnis makanan (terutama HERO Supermarket). Dari sisi keuangan, disarankan kepada Perseroan untuk melakukan dan menggencarkan penjualan secara online agar mampu mengurangi jumlah karyawan sehingga mampu mengurangi beban usaha namun tetap dapat meningkatkan penjualan. |
en_US |