Abstract:
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (www.kemenperin.go.id) dan Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), sejak tahun 2013-2017, kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB Indonesia adalah terbesar dalam industri non-migas yakni dengan rata-rata 5.94%. Selama beberapa tahun terakhir pula, industri makanan dan minuman terus mengalami pertumbuhan. Di masa kini pula, revolusi industri 4.0 sedang digadang-gadangkan dan di Indonesia, salah satu sektor yang difokuskan adalah industri makanan dan minuman karena industri ini terus mengalami pertumbuhan dan diprediksi akan terus bertumbuh.
Industri makanan dan minuman yang sudah baik dan berprospek cerah ini tentu tidak akan bisa dijalankan dan dikembangkan apabila tidak ada modal yang mendanai berbagai aktivitasnya. Keputusan bagaimana struktur modal suatu perusahaan memiliki peran penting dalam pengembangan suatu bisnis termasuk bisnis makanan dan minuman.
Berbagai penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan risiko bisnis. Penelitian sebelumnya oleh Astuti dan Sonia (2013) menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian oleh Ristiani dan Akbar (2015) menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermuningsih (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ristiani dan Akbar (2015) menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Dalam penelitian Ristiani dan Akbar (2015) serta Sawitri dan Lestari (2015) menunjukkan bahwa risiko bisnis berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan dalam penelitian Haron (2016) menunjukkan bahwa risiko bisnis memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sampel yang diunduh di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial berupa uji asumsi klasik, regresi linear berganda, uji F, dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial tingkat pertumbuhan berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap struktur modal. Hal ini menyerupai hasil penelitian Ristiani dan Akbar (2015) dimana tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh yang negatif. Adapun perbedaan hasil terletak pada signifikansinya. Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, hal ini serupa dengan hasil penelitian Ristiani dan Akbar (2015). Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal namun tidak signifikan. Hal ini menyerupai penelitian Haron (2016) dimana risiko bisnis memiliki pengaruh yang negatif. Adapun perbedaan hasil terletak pada signifikansinya.