Abstract:
Toko “X” adalah peritel yang menjual alat-alat kebutuhan rumah tangga dan memiliki 27 pemasok dengan jenis pasokan barang yang berbeda. Dengan jumlah pemasok yang banyak, hal ini berarti toko membutuhkan pengelolaan pemasok yang baik. Setelah melakukan wawancara, beberapa gejala timbul seperti pemasok lupa melakukan pencatatan, menghilangkan catatan pemesanan dan melakukan dua kali pencatatan saat toko memesan barang. Terjadi loss sales karena pemasok tidak menyediakan persediaan lebih. Toko “X” sudah memilih pemasok, namun tidak dilakukan satu langkah yang dapat membantu perusahaan mengelola hubungan dengan jumlah pemasok yang banyak yaitu segmentasi pemasok. Segmentasi pemasok diperlukan Toko “X” untuk mengelompokkan para pemasok berdasarkan karakteristik tertentu dan pada akhirnya menemukan cara efektif untuk mengelola hubungannya. Segmentasi pemasok menggunakan berbagai variabel, salah satunya adalah kemampuan dan kesediaan pemasok. Kemampuan pemasok adalah sekumpulan keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan perusahaan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dan menggunakan asetnya dalam fungsi bisnis berbeda yang penting untuk pembeli. Kesediaan pemasok adalah keyakinan, komitmen dan motivasi untuk menjalin hubungan (bersifat jangka panjang) dengan pembeli. Kemampuan dan kesediaan dinilai berdasarkan beberapa dimensi. Dalam penelitian ini, dimensi kemampuan yang digunakan adalah Harga, Pengiriman, Kualitas Barang, Produksi, Sistem Komunikasi, Inovasi, Penerimaan Pesanan dan Pengiriman Faktur Kepada Pelanggan Menggunakan Electronic Data Interchange (EDI), Jaminan dan Klaim. Dimensi kesediaan yang digunakan adalah Kesediaan Komitmen Terhadap Kualitas Barang, Layanan dan Proses Kerja, Komitmen Untuk Melakukan Perbaikan Terus Menerus Pada Produk dan Proses, Keeratan Hubungan, Keterbukaan Terhadap Evaluasi, Bersikap Jujur dan Menghargai Pembeli, Kesediaan Untuk Berbagi Informasi dan Melakukan Penghematan Biaya, Hubungan Jangka Panjang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian terapan yang membantu hubungan Toko “X” dengan para pemasok, walaupun tidak memberikan solusi secara langsung yaitu berupa segmentasi pemasok. Untuk mengumpulkan data terkait, dilakukan wawancara dengan pihak manajemen Toko “X”, survei menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 27 pemasok pada minggu ketiga sampai minggu keempat bulan Oktober 2018 dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kemampuan dan kesediaan para pemasok Toko “X” secara rata-rata adalah 4,09 dan 4,46, yang termasuk kategori tinggi. Untuk segmentasi pemasok, didapatkan 25 pemasok di kuadran IV (tingkat kemampuan dan kesediaan yang tinggi), 1 pemasok di kuadran II (tingkat kemampuan tinggi dan kesediaan rendah) dan 1 pemasok di kuadran III (tingkat kemampuan rendah dan kesediaan tinggi). Untuk pemasok yang berada di kuadran IV, Toko “X” sebaiknya menjaga hubungan lebih baik dengan pemasok potensial tersebut. Pemasok yang berada pada kuadran III, Toko “X” sebaiknya melakukan komunikasi secara aktif dengan menghubungi terlebih dahulu, memotivasi dan menyampaikan informasi. Pemasok yang berada pada kuadran II, Toko “X” sebaiknya berusaha meningkatkan kemampuan pemasok dengan berbagi ilmu dan memotivasi agar dengan tingkat kesediaan yang tinggi, dapat mendorong pemasok tersebut untuk mengembangkan kemampuannya.