Abstract:
Pixy merupakan kosmetik lokal Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1969 dan memulai periklanannya pada tahun 1971. Pixy juga merupakan kosmetik yang mendapatkan Top Brand Award berturut-turut sejak tahun 2008. Namun pada tahun 1997, Wardah masuk ke dalam industri kosmetik dibawah naungan PT Paragon Technology and Innovation. Pada tahun 2012, merek Wardah sudah mendapat predikat sebagai kosmetik lokal nomor satu di Indonesia. Tentu saja, pernyataan kosmetik lokal nomor satu ini mempengaruhi pasar yang ada serta menyedot sebagian konsumen dari Pixy. Berdasarkan hasil preliminary research, penulis mendapatkan bahwa 21 dari 25 orang lebih memilih produk kosmetik Wardah dibandingkan dengan Pixy. Mereka merasa bahwa Wardah lebih unggul pada faktor marketing-mix.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen atas marketing-mix terhadap brand preference antara Pixy dan Wardah. Variabel independen (X) yang digunakan pada penelitan ini adalah variabel marketing-mix yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi. Sedangkan, variabel dependen (Y) yang digunakan pada penelitian ini yaitu brand preference.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksplanatori. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, studi literatur, dan menyebarkan kuesioner kepada 130 responden dengan menggunakan metode judgement sampling dimana responden merupakan konsumen generasi milenial yang pernah menggunakan produk Pixy dan Wardah di kota Bandung. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk (X1) dan harga (X2) berpengaruh secara positif terhadap brand preference. Besarnya pengaruh masing-masing variabel independen tersebut terhadap brand preference yaitu produk sebesar 0,933 dan harga sebesar 0,159. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada marketing-mix, didapati bahwa produk kosmetik Wardah lebih unggul bila dibandingkan dengan Pixy.