Abstract:
Salah satu tanggung jawab auditor adalah memberikan keyakinan yang wajar bahwa laporan keuangan perusahaan telah terbebas dari salah saji material. Namun, proses audit tidak luput dari risiko audit. Risiko audit adalah risiko yang timbul ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar, namun pada kenyataannya masih terdapat salah saji material yang tidak terdeteksi.
Audit atas laporan keuangan terdiri dari empat tahap, yaitu plan and design
an audit approach based on risk assessment procedures, perform tests of control and
substantive tests of transactions, perform substantive analytical procedures and tests of details of balances, dan complete the audit and issue an audit report. Tahap pertama dari rangkaian proses audit merupakan tahap penting yang harus diperhatikan oleh auditor karena tahap ini memampukan auditor untuk dapat mengumpulkan bukti audit yang cukup dan memadai, memastikan biaya audit yang wajar, dan menghindari kesalahpahaman dengan klien. Pada tahap ini, auditor akan melakukan prosedur risk assessment yang cukup untuk memberikan dasar yang memadai untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material. Risiko salah saji material terdiri atas dua komponen, yaitu inherent risk dan control risk.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu sebuah metode penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang
menggambarkan karakteristik seseorang, kejadian, atau situasi mengenai objek yang diteliti. Pada penelitian ini, data primer diperoleh melalui wawancara dengan divisi internal audit di Tunas Toyota. Sedangkan data sekunder diperoleh dari textbooks dan annual report.
Inherent risk pada Tunas Toyota ditetapkan pada tingkat tinggi, yaitu 63%. Penilaian dilakukan atas pemahaman terkait masing-masing faktor yang memengaruhi inherent risk. Tanpa adanya pengendalian internal, maka kemungkinan terjadinya salah saji
material pada laporan keuangan akan tinggi. Sedangkan untuk control risk berada pada
tingkat rendah, yaitu 20%. Penilaian ini dilakukan berdasarkan komponen COSO internal Control – Integrated Framework. Dengan demikian, risk of material misstatement Tunas Toyota berada pada tingkat 12,6%, sehingga bukti audit yang perlu dikumpulkan dapat dikurangi dan penugasan staf audit yang berpengalaman juga dapat dibatasi.