Abstract:
Perkembangan ekonomi di Indonesia dewasa ini memunculkan banyak usaha yang berkembang di masyarakat baik dari usaha mikro, kecil, menengah sampai usaha yang sudah tergolong besar. Didukung pula dengan kemajuan teknologi yang memberikan kemudahan bagi para penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan jual-beli. Namun, setiap usaha dalam industri yang besar maupun kecil pasti memiliki risiko fraud. Apabila perusahaan tidak memiliki pengendalian internal yang memadai, tidak menutup kemungkinan akan timbul risiko fraud di dalam perusahaan. Untuk menilai signifikansi risiko fraud dan efektivitas pengendalian internalnya maka dibutuhkan prosedur fraud risk assessment.
Prosedur fraud risk assessment dilakukan dengan melakukan inquiry ke perusahaan, observasi aktivitas perusahaan, dan melakukan analytical procedure. Tahapan-tahapan yang akan ditempuh antara lain dengan mengidentifikasi fraud risk factor, menilai fraud risk yang teridentifikasi dalam bentuk fraud risk register, dan menganalisis risiko fraud signifikan melalui evaluasi desain serta implementasi pengendalian internal perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Data yang dipakai di dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, pengisian kuesioner, dokumentasi dan studi literatur. Objek penelitian ini adalah risiko fraud signifikan pada siklus pembelian dan pembayaran di toko online Esgotado. Toko online Esgotado merupakan usaha kecil yang berpusat di Bandung dengan produk unggulannya yaitu tas dengan berbagai macam ukuran dan model.
Berdasarkan hasil pelaksanaan fraud risk assessment, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki dua risiko fraud signifikan yang dapat memicu terjadinya kecurangan. Pertama, bagian produksi dan lainnya dapat mengambil persediaan untuk pemakaian pribadi. Kedua, adanya risiko pembelian fiktif dan mark up pada invoice saat bagian gudang melakukan pembelian barang persediaan bahan baku ke toko eceran. Pengendalian internal perusahaan sudah dapat mengurangi risiko tersebut walaupun masih belum maksimal. Melalui penelitian ini, beberapa saran yang diberikan antara lain agar perusahaan melakukan pengawasan secara rutin terhadap kegiatan operasional perusahaan, melakukan pemisahan fungsi antara purchasing dan bagian gudang, memperbaiki pencatatan atas laporan keuangan maupun pencatatan persediaan, dan perhitungan ulang pada saat menerima barang pesanan dari supplier.