Abstract:
Revolusi industri dan melonjaknya globalisasi, menyebabkan perusahaan
harus bersaing dan beradaptasi terhadap berbagai perubahan. Perusahaan perlu melakukan
inovasi dan memanfaatkan teknologi untuk dapat bersaing dan mencapai tujuan, seperti
laba dan keberlangsungan usaha. Selain itu, dibutuhkan proses operasional yang efektif dan
efisien. Perusahaan manufaktur perlu mempersiapkan proses produksi dengan baik
sehingga produk yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kualitas,
kuantitas dan waktu yang tepat. Namun, produksi dapat berjalan tidak efektif dan efisien
sehingga menimbulkan masalah seperti keterlambatan penyelesaian pesanan.
Keterlambatan penyelesaian pesanan akan merugikan perusahaan karena adanya biaya
tambahan, seperti biaya lembur pegawai, biaya pengiriman, biaya penyimpanan, dan lainlain.
Karena pentingnya kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, maka perusahaan
harus selalu memperhatikan kegiatan produksi dengan pemeriksaan operasional secara
berkala untuk membantu perusahaan mencapai tujuan, menganalisis penyebab
permasalahan, dan dapat diberikan solusi perbaikan yang tepat untuk mengurangi
permasalahan tersebut serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi produksi.
Pemeriksaan operasional merupakan proses penilaian dan evaluasi
terhadap berbagai prosedur, metode, dan kegiatan operasional suatu perusahaan untuk
ditinjau apakah telah berjalan secara efektif, efisien, serta ekonomis dan dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik identifikasi penyebab, seperti cause-and-effect diagram. Oleh
karena itu, pemeriksaan operasional diperlukan untuk meyakinkan bahwa fungsi-fungsi
dalam perusahaan telah berlangsung secara efektif dan efisien serta menyelesaikan
permasalahan keterlambatan penyelesaian pesanan dan diharapkan dapat tersampaikan
rekomendasi-rekomendasi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi fungsi
produksi.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah descriptive
study. Sumber data yang dipergunakan adalah data primer (primary data) yang berupa hasil
wawancara dan observasi serta data sekunder (secondary data) yang berupa dokumendokumen
terkait dengan produksi. Data tersebut didapatkan dengan studi lapangan dan
studi literatur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah PT Almasindo yang bergerak di bidang industri
manufaktur peralatan dapur.
Setelah dilakukan pemeriksaan operasional, didapatkan area permasalahan
(critical problem) pada fungsi produksi PT Almasindo yaitu permasalahan keterlambatan
penyelesaian pesanan yang didapatkan dari wawancara, observasi, dan analisis data.
Dampak kerugian yang dirasakan perusahaan akibat permasalahan keterlambatan
penyelesaian pesanan berupa dampak finansial selama 6 bulan setelah dikumulatifkan dari
berbagai biaya yaitu sebesar Rp104.506.568. Faktor-faktor penyebab permasalahan dapat
disebabkan oleh manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan. Dari lima faktor
tersebut, faktor manusia merupakan penyebab utama keterlambatan penyelesaian pesanan.
Rekomendasi yang diberikan peneliti terkait permasalahan tersebut antara lain, sebagai
berikut: perusahaan dapat menerapkan sistem reward dan punishment serta mengadakan
acara bersama untuk karyawan, kemudian perusahaan dapat bekerja sama dengan
pemasok dalam negeri dengan proses seleksi serta menyediakan persediaan, kemudian
peningkatan pengendalian kualitas, metode-metode, dan perencanaan yang lebih baik.
Perusahaan dapat meningkatkan pengendalian internal serta memperhatikan faktor
lingkungan seperti udara dan kelembaban.