Pemeriksaan operasional : preliminary review untuk menetapkan critical area/critical problem : studi kasus pada CV. 57

Show simple item record

dc.contributor.advisor Setiawan, Amelia
dc.contributor.author Kartawirawan, Lily
dc.date.accessioned 2019-04-29T07:18:12Z
dc.date.available 2019-04-29T07:18:12Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37504
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7885
dc.description 23540 - FE en_US
dc.description.abstract Indonesia sebagai negara berkembang yang aktivitas bisnisya didominasi oleh Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) tentu ingin agar perekonomian UMKM dapat bertumbuh. Supaya dapat bertumbuh, perusahaan perlu memiliki competitive advantage. Perusahaan dapat memiliki competitive advantage apabila perusahaan telah melakukan aktivitasnya secara efektif, efisien, dan ekonomis. Dalam melakukan aktivitas secara efektif, efisien, dan ekonomis, perusahaan perlu melakukan pengambilan keputusan secara tepat dari berbagai aspek, seperti pemanfaatan information technology (IT), implementasi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, perpajakan, tata kelola perusahaan, dan internal control. Dengan melakukan pemeriksaan operasional terhadap berbagai aspek, critical area/critical problem perusahaan dapat diketahui sehingga perusahaan dapat segera melakukan perbaikan agar aktivitas yang dilakukan menjadi efektif, efisien, dan ekonomis. Pemeriksaan operasional adalah proses analisis operasi dan aktivitas internal untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan yang lebih baik demi mencapai perkembangan yang berkelanjutan. Untuk mempermudah aktivitas perusahaan, perusahaan perlu memanfaatkan perkembangan IT. Dalam memastikan going concern perusahaan, diperlukan evaluasi atas kinerja keuangan yang dapat terlihat dari laporan keuangan perusahaan. Perusahaan juga memerlukan laba semaksimal mungkin dengan cara menetapkan harga pokok penjualan secara akurat sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual dengan tepat dan memperoleh laba seperti yang diharapkan perusahaan. Perusahaan juga perlu melaksanakan tanggungjawabnya kepada negara dalam hal perpajakan. Asas-asas tata kelola perusahaan juga perlu diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, dalam menghadapi risiko-risiko yang ada, perusahaan perlu memiliki internal control yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan terhadap aspek-aspek tersebut dalam penentuan critical area/critical problem perusahaan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode descriptive study. Sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu hasil wawancara dan data sekunder, yaitu data atau dokumen yang diperoleh dari perusahaan, buku, teori, jurnal, dan Undang-Undang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan yang dilakukan dengan wawancara serta studi kepustakaan yang dilakukan dengan menggunakan teori dari buku-buku yang telah dipilih dan sesuai dengan topik penelitian untuk dapat menjadi landasan teori bagi penelitian. Objek penelitian adalah CV 57 yang bergerak di industry fashion. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa CV 57 telah memanfaatkan IT dengan cara menggunakan program yang dibeli dari pihak outsource sehingga pencatatan seluruh transaksi dan aktivitas perusahaan menjadi lebih efisien. Perusahaan juga telah membuat laporan keuangan secara lengkap sehingga informasi yang disediakan memadai untuk pengambilan keputusan. Dalam penetapan harga pokok penjualan, perusahaan belum membebankan biaya produksi tidak langsung. Perusahaan telah memiliki konsultan pajak untuk membantu pengelolaan perpajakan CV 57, akan tetapi masih terdapat pajak penghasilan yang belum dibayar. Perusahaan telah menerapkan asas-asas tata kelola perusahaan dengan memadai. Dalam implementasi internal control, terdapat pegawai yang melakukan fungsi custody sekaligus recording serta tidak dilakukan independent check. Berdasarkan analisis risiko terhadap masing-masing aspek, dapat disimpulkan bahwa critical problem yang terdapat di CV 57 terletak pada aspek akuntansi biaya karena menetapkan harga pokok penjualan yang terlalu rendah yang menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan tidak maksimal. Agar harga jual yang ditetapkan akurat, maka perusahaan perlu membebankan biaya produksi tidak langsung, diantaranya biaya plastik yang digunakan untuk packing, biaya gaji pegawai packing, biaya penyusutan ruang packing dan biaya listrik ruang packing. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject pemeriksaan operasional, critical area/critical problem, akuntansi biaya en_US
dc.title Pemeriksaan operasional : preliminary review untuk menetapkan critical area/critical problem : studi kasus pada CV. 57 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015130119
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0422087701
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account