Abstract:
Indonesia sebagai negara berkembang yang aktivitas bisnisya didominasi oleh
Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) tentu ingin agar perekonomian UMKM dapat
bertumbuh. Supaya dapat bertumbuh, perusahaan perlu memiliki competitive advantage.
Perusahaan dapat memiliki competitive advantage apabila perusahaan telah melakukan
aktivitasnya secara efektif, efisien, dan ekonomis. Dalam melakukan aktivitas secara efektif,
efisien, dan ekonomis, perusahaan perlu melakukan pengambilan keputusan secara tepat dari
berbagai aspek, seperti pemanfaatan information technology (IT), implementasi akuntansi
keuangan, akuntansi biaya, perpajakan, tata kelola perusahaan, dan internal control. Dengan
melakukan pemeriksaan operasional terhadap berbagai aspek, critical area/critical problem
perusahaan dapat diketahui sehingga perusahaan dapat segera melakukan perbaikan agar
aktivitas yang dilakukan menjadi efektif, efisien, dan ekonomis.
Pemeriksaan operasional adalah proses analisis operasi dan aktivitas internal
untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan yang lebih baik demi mencapai perkembangan
yang berkelanjutan. Untuk mempermudah aktivitas perusahaan, perusahaan perlu
memanfaatkan perkembangan IT. Dalam memastikan going concern perusahaan, diperlukan
evaluasi atas kinerja keuangan yang dapat terlihat dari laporan keuangan perusahaan.
Perusahaan juga memerlukan laba semaksimal mungkin dengan cara menetapkan harga pokok
penjualan secara akurat sehingga perusahaan dapat menetapkan harga jual dengan tepat dan
memperoleh laba seperti yang diharapkan perusahaan. Perusahaan juga perlu melaksanakan
tanggungjawabnya kepada negara dalam hal perpajakan. Asas-asas tata kelola perusahaan juga
perlu diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, dalam menghadapi risiko-risiko yang ada,
perusahaan perlu memiliki internal control yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan
pemeriksaan terhadap aspek-aspek tersebut dalam penentuan critical area/critical problem
perusahaan.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode descriptive study. Sumber data
yang digunakan adalah data primer, yaitu hasil wawancara dan data sekunder, yaitu data atau
dokumen yang diperoleh dari perusahaan, buku, teori, jurnal, dan Undang-Undang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan yang dilakukan dengan wawancara
serta studi kepustakaan yang dilakukan dengan menggunakan teori dari buku-buku yang telah
dipilih dan sesuai dengan topik penelitian untuk dapat menjadi landasan teori bagi penelitian.
Objek penelitian adalah CV 57 yang bergerak di industry fashion.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa CV 57 telah
memanfaatkan IT dengan cara menggunakan program yang dibeli dari pihak outsource
sehingga pencatatan seluruh transaksi dan aktivitas perusahaan menjadi lebih efisien.
Perusahaan juga telah membuat laporan keuangan secara lengkap sehingga informasi yang
disediakan memadai untuk pengambilan keputusan. Dalam penetapan harga pokok penjualan,
perusahaan belum membebankan biaya produksi tidak langsung. Perusahaan telah memiliki
konsultan pajak untuk membantu pengelolaan perpajakan CV 57, akan tetapi masih terdapat
pajak penghasilan yang belum dibayar. Perusahaan telah menerapkan asas-asas tata kelola
perusahaan dengan memadai. Dalam implementasi internal control, terdapat pegawai yang
melakukan fungsi custody sekaligus recording serta tidak dilakukan independent check.
Berdasarkan analisis risiko terhadap masing-masing aspek, dapat disimpulkan bahwa critical
problem yang terdapat di CV 57 terletak pada aspek akuntansi biaya karena menetapkan harga
pokok penjualan yang terlalu rendah yang menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan tidak
maksimal. Agar harga jual yang ditetapkan akurat, maka perusahaan perlu membebankan
biaya produksi tidak langsung, diantaranya biaya plastik yang digunakan untuk packing, biaya
gaji pegawai packing, biaya penyusutan ruang packing dan biaya listrik ruang packing.