Abstract:
PT Banteng Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri
manufaktur ban. Dalam proses produksi pembuatan ban, dibutuhkan bahan baku berupa
karet alam. Karet alam pada saat ini dipasok oleh supplier A sebagai pemasok utama
dengan tambahan dari supplier lainnya. Namun selama bekerjasama dengan supplier
tersebut, pihak perusahaan merasa kecewa dikarenakan kualitas dari bahan baku yang
diberikan sering tidak konsisten sehingga barang yang datang harus ditolak dan terkadang
pengiriman barang juga terlambat. Masalah tersebut terjadi dikarenakan pada saat ini
kriteria pemilihan supplier hanya terbatas pada kriteria harga dan jumlah yang dapat
dipasok saja. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain
dalam memilih prioritas supplier yang digunakan.
Dalam melakukan pengambilan keputusan, dibutuhkan kriteria- kriteria yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam memilih supplier terbaik. Berdasarkan hasil wawancara,
diperoleh kriteria-kriteria tambahan beserta subkriterianya yang akan dipertimbangkan
oleh perusahaan. Selain itu, juga diidentifikasi adanya keterkaitan yang terjadi antara
kriteria tersebut. Berdasarkan hal ini, maka metode yang tepat untuk digunakan adalah
metode Analytic Network Process (ANP) dimana ANP mampu memodelkan hubungan
keterkaitan antara kriteria dan subkriteria dalam bentuk jaringan.
Setelah dilakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi
perbandingan berpasangan sesuai model yang sebelumnya dirancang, akan dapat
diperoleh bobot prioritas alternatif supplier. Perhitungan bobot alternatif supplier akan
dilakukan dengan bantuan software Super Decision sehingga dapat diperoleh nilai bobot
supplier C, supplier B, supplier E, supplier A, supplier D secara berurutan sebesar 0.2506,
0.20317, 0.19156, 0.18086 dan 0.17382. Dengan demikian, usulan pemilihan supplier
karet alam adalah memilih supplier C yang memiliki nilai tertinggi.