Abstract:
CV. Sukses Sejahtera merupakan industri rumahan yang memproduksi tahu
yang sudah beroperasi dari tahun 1979 hingga sekarang dan memiliki pekerja lansia
(>60 tahun). Pengalaman mereka dalam lantai produksi tahu masih dibutuhkan, sehingga
perusahaan tetap mempekerjakan pekerja lansia. Selain itu pemenuhan kebutuhan
keluarga menjadi salah satu faktor yang membuat para lansia masih mau melakukan
pekerjaan dengan resiko cidera yang cukup tinggi, ditambah dengan kemunduran fisik
yang menyebabkan para lansia lebih rentan terkena cidera pada bagian tubuh mereka.
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang usulan fasilitas kerja
yang baik untuk lansia yang sudah mengalami kemunduran dari segi fisik dan mengalami
beberapa keluhan sakit dibagian tubuhnya.
Penelitian ini dimulai dengan pengambilan data kuesioner Nordic Body Map
yang menghasilkan data bagian tubuh pekerja yang terasa sakit, kemudian data
kuesioner tersebut akan diolah bersamaan dengan metode REBA yang didapatkan dari
hasil pengamatan terhadap postur lansia saat bekerja serta metode RMFA yang
merupakan hasil pengamatan terhadap usaha, frekuensi, serta durasi lansia dalam
melakukan suatu pekerjaan. Melalui penelitian ini didapatkan data keluhan sakit pada
bagian tubuh lansia yang kemudian digabungkan dengan nilai postur tubuh lansia serta
usaha, frekuensi, dan durasi saat lansia melakukan pekerjaannya, setelah hasil dari
ketiga metode itu digabungkan, didapatkan data yang menunjukan ada 9 aktivitas yang
harus dilakukan analisis dan dilakukan perbaikan sehingga dapat mengurangi resiko
cidera dan pada akhirnya lansia tidak merasakan sakit lagi di bagian-bagian tubuhnya.
Selanjutnya, dilakukan pembuatan usulan fasilitas kerja pada 9 aktivitas yang dapat
memperbaiki pekerjaan lansia dari segi postur kemudian usaha, frekuensi dan durasi
saat melakukan pekerjaan.
Evaluasi dilakukan dengan menghitung kembali nilai resiko cidera
menggunakan metode REBA dan RMFA. Perhitungan yang dilakukan berdasar pada
simulasi usulan penggunaan alat bantu yang dibuat. Berdasarkan hasil perhitungan
REBA dan RMFA dari rancangan usulan, resiko cidera yang dihasilkan lebih kecil dari
sebelum diberikan usulan perbaikan, yaitu sebatas medium dengan angka sebesar 4-7
dan low risk dengan angka sebesar 2-3 pada metode REBA, high, medium, dan low risk
pada metode RMFA, sehingga para pekerja dapat menghindari resiko cidera dengan
menerapan usulan perbaikan yang juga merubah postur pekerja saat melakukan
pekerjaannya.