Abstract:
Sejak tahun 2002, PT. Great Stone Indonesia adalah perusahaan yang menjual
dan melayani pemasangan batu alam Baru granit jenis andesit merupakan produk yang
memiliki tingkat penjualan paling tinggi pada perusahaan ini. Granit jenis andesit tersebut
sering diaplikasikan untuk dinding bangunan, lantai, dan wastafel. Banyaknya pelaku
usaha baru yang menjalankan usaha ini, menyebabkan PT. Great Stone Indonesia harus
dapat meningkatkan daya saing. Tetapi, dalam melakukan produksi batu granit jenis
andesit ini masih terdapat masalah mengenai supplier yang dihadapi oleh perusahaan
yaitu berupa kualitas barang yang buruk dan pelayanan dari pemasok yang buruk. Hal
tersebut akan menyebabkan terhambatnya proses produksi dan juga membuat barang
yang dihasilkan oleh perusahaan tidak maksimal dan akan menimbulkan kerugian.
Sampai saat ini, pemilik perusahaan belum memiliki sistem pengambilan keputusan yang
jelas dan hanya melihat satu kriteria saja yaitu biaya. Sementara, seharusnya terdapat
beberapa kriteria lain yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pemilihan supplier.
Permasalahan kemudian yang akan dihadapi oleh perusahaan PT. Great Stone
International merupakan permasalahan Multi Criteria Decision Making (MCDM). Salah
satu metode yang dapat digunakan pada permasalahan MCDM adalah metode Analytical
Network Process (ANP). Metode ANP ini akan membantu untuk pengambilan keputusan
multi kriteria yang sistematis dengan adanya perbandingan berpasangan dan
pemeriksaan konsitensi. Terdapat empat kriteria yang akan digunakan dan terdapat tiga
alternatif supplier yaitu Supplier A, Supplier B, dan Supplier C. Kriteria yang akan
digunakan yaitu biaya pembelian, kualitas, ketersediaan produk, dan pelayanan. Melalui
tahapan identifikasi, dari empat kriteria tersebut didapatkan 10 subkriteria didalamnya.
Selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pengolahan data hingga dihasilkan
supermatrix. Dari data supermatrix tersebut dapat diketahui bahwa alternatif supplier
terbaik diperoleh dengan urutan yaitu supplier B dengan bobot 0.422, supplier A dengan
bobot 0.378 dan yang terakhir yaitu supplier C dengan bobot sebesar 0.200.