Abstract:
Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki pertumbuhan pembangunan
yang masih relatif tinggi.Tingkat pembangunan di daerah kabupaten relatif lebih tinggi
dibandingkan di daerah perkotaan. Setiap kegiatan pembangunan umumnya
membutuhkan bata. Toko Bangunan PLB adalah salah satu perusahaan besar yang
menjalankan usaha distribusi dan retail bahan bangunan di Kabupaten Subang. Sejak
tahun 2010 TB. PLB mulai memasarkan adanya permintaan bata rigan, namun hinga
sekarang bata ringan masih harus dikirim dari luar kabupaten dan membutuhkan waktu
pengiriman tiga sampai dengan lima hari kerja. Waktu pengiriman yang lama membuat
banyak konsumen enggan mengunakan bata ringan. Kondisi inilah yang mendorong
Bapak YG selaku pemilik TB. PLB untuk mendirikan pabrik bata ringan di Kabupaten
Subang. Namun sebelum menjalankan bisnis, Bapak YG membutuhkan studi
pendahuluan yang menyeluruh dan komperhensif.
Studi kelayakan menilai suatu usaha secara komperhensif dari beberapa aspek
yaitu, aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, dan aspek keuangan. Adapun seluruh
data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari wawancara, data perusahaan,
dan observasi langsung. Penelitian berlangsung selama tujuh bulan di Kabupaten
Subang. Dalam aspek pasar penelitian ini mengunakan metode SWOT, Segmenting, dan
Targeting. Sedangkan tinjauan aspek teknisnya membahas proses produksi, kapasitas
produksi, tata letak fasilitas, ketenagakerjaan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Tinjauan aspek hukum membahas keperluan perizinan dan ketentuan perpajakan.
Tinjauan aspek keuangan membahas laporan-laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, dan proyeksi arus kas, selain itu dibahas juga mengenai evaluasi
keuangan dengan metode periode pengembalian, nilai bersih sekarang, indeks laba, dan
tingkat pengembalian internal.
Setelah meninjau berbagai aspek, bisnis pendirian pabrik bata ringan di
Kabupaten Subang dikatakan layak untuk aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, dan
aspek keuangan. Melalui evaluasi keuangan didapatkan bahwa bisnis ini memerlukan
investasi awal sebesar tiga miliar tiga ratus juta Rupiah, memiliki tingkat pengembalian
internal sebesar 38,61 %, dan periode pengembalian selama 2,89 tahun.